Selasa, 31 Desember 2013

2013: Cara-Nya Bukan Cara Kita

Halaman 365.

Lima besar yang mengiringi perjalanan ini:
 1.Tanah Subur
 2. Kehilangan
 3. Kelulusan
 4. Mimpi
 5. Panggilan dan tujuan hidup

Ini adalah halaman terakhir dari perjalananku di ‘alam’ 2013. Aku teringat pada pergantian waktu setahun yang lalu. Kala itu aku berdoa agar tahun 2013 menjadi tahun yang spesial. Dalam perjalanannya, terlalu banyak canda tawa dan air mata. Kalau melihat dari kacamata jasmani, jauh banget dari apa yang aku doakan saat pergatian tahun lalu.

  “Dunia ini boleh saja aneh namun Tuhan Yesus tidak pernah aneh, hanya unik aja cara-Nya”

Setiap kisah yang tertulis dari halaman satu ke halaman berikutnya adalah puzzle atau benang merah untuk mencapai sebuah kesatuan. Begitulah cara Tuhan menyempurnakan setiap doa kita. Kini, doa ku telah di sempurnakan (di jawab) bahwa tahun 2013 adalah tahun yang spesial.

                                                     ~****~

Dear God,
Terima kasih untuk setiap cerita yang Tuhan tuliskan dalam hidupku. Terima kasih untuk Anugrah, kasih sayang dan CintaMu yang tak pernah berubah. Terima kasih untuk mereka yang Engkau hadirkan dalam hidupku. Lewat mereka, aku belajar banyak hal. Terima kasih untuk tahun yang spesial ini. Biarlah, kehendakMu yang  terjadi di tahun 2014, karena rancanganMu indah bagiku.



                                                     ~****~

Selasa, 17 Desember 2013

Kehilangan: Meninggalkan dan Ditinggalkan

“Tak ada yang lebih menyedihkan dan (mungkin) menyakitkan dari pada kehilangan”

Visi tahun 2013 bukan saja tahun pemulihan seutuhnya, entering the next level, namun juga goncangan-goncangan. Dan aku sungguh merasakan dasyatnya goncangan-goncangan itu.

Januari 2013.
Antara rela dan tidak rela melepas kepergiaan seorang kakak rohani yang telah memberi banyak inspirasi untukku. Kepergiaannya bukan kembali ke rumah Bapa, tapi Ia pergi untuk menjalankan panggilan Tuhan dalam hidupnya. Hal paling berat, ketika ia pergi dengan meninggalkan estafetnya kepadaku, yaitu ‘keluarga kecil’ (COOL)  yang baru satu bulan terbentuk. Satu anugrah diberikan kepercayaan ini sekaligus perjalanan yang tidak mudah untuk dilalui, mengingat tak ada di benak ku sebelumnya tentang hal ini. Memimpikan saja tidak, tapi Tuhan percayakan. Hari demi hari, bulan demi bulan aku mencoba menerima ‘kepergian’ nya dengan ikhlas (meski sesungguhnya kehadirannya sangat penting) dan aku belajar untuk menjalankan sebaik-baiknya ‘mandat’ ini.


Maret 2013.
Belum rampung dengan rasa ‘kehilangan’ awal Januari, aku harus mengulang rasa yang sama. Kali ini datang dari sebuah ‘objek’ bernama TaMu. Pertemuan pertamaku dengan TaMu terjadi pada 22 September 2012 dalam acara bertajuk “KLASIK”. Sejak hari itu, aku sungguh merasakan (menemukan) kehidupan baru yang hampir hilang dari diriku. Selama enam bulan bersamanya, aku belajar hal baru, belajar mengejar ‘jati diri’ yang sesungguhnya, belajar memiliki mimpi.  Buatku, TaMu adalah setetes air di tengah kekeringan. Setetes air yang sudah mengubah jalan hidupku, Setetes air yang mengerakkan tangan Tuhan untuk membawaku menemukan ‘tanah subur’. Hanya setetes air! Kepergian TaMu ke Surga, hal yang sangat berat. Terpukul. Meski baru bersamanya selama enam bulan, rasanya tidak seperti 200 hari, lebih dari itu. Sempat ‘merasa’ putus harapan. Ketika banyak mimpi yang mulai datang dan ingin wewujudkan bersama TaMu, ia memilih pergi.

Desember 2013.
Kesibukan dalam dunia yang baru ia pijak, membuatku harus kehilangan patner ‘kerja’ yang cukup penting untuk menunjang kelancaran estafet yang sudah aku terima. Kabar ini baru saja aku terima dari seseorang. Miris dan sedih melihat kenyataan bahwa ia telah mengambil sebuah keputusan. Sangat disayangkan sebenarnya, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa. Setiap orang berhak memperjuangkan hidupnya. Aku hanya berharap, suatu hari nanti, patner ‘kerja’ ku bisa kembali dan berkumpul bersama lagi.


Seperti lagu ariel yang berkata: “tak ada yang abadi….. tak ada yang abadi…”
Kalau dipikir-pikir, memang di dunia tidak ada yang abadi. Apa yang ada sama kita sekarang, semuanya hanya sementara, termasuk hidup kita. Bahasa inggrisnya bilang: “Hidup di dunia ini cuma numpang, toh kehidupan yang sesungguhnya ada di dalam kekekalan”.

Ibarat mata uang, meninggalkan dan ditinggalkan adalah dua sisi yang tidak bisa terpisahkan. Mereka berjalan beriringan. Itulah, yang sangat aku rasakan selama 24.192 jam. Jika sampai detik ini aku masih ada sebagaimana aku ada, semua hanya kasih karunia Tuhan. Dia yang memampukan ku untuk tetap berdiri.

Tuhan itu kreatif. Dia bisa pakai cara apapun untuk mendidik, mengajari, menyatakan kuasaNya kepada kita, termasuk, tentang kehilangan ini. Aku belajar ‘ternyata’ sebuah kehilangan tidak selalu memburukkan. Buktinya apa? Jika saja kaka rohani ku tidak pergi, aku pasti tidak akan belajar arti bertanggungjawab. Jika saja TaMu tidak tinggalkan dunia ini, aku tidak akan pernah belajar arti memperjuangkan mimpi. Jika saja patner ‘kerja’ ku tidak mengambil keputusan yang sekarang, aku tidak belajar arti pemimpin itu apa. Sederhananya, sebuah kehilangan ‘hanya’ kunci kecil untuk membuka pintu besar yang sudah tersedia di depan kita. Kehilangan, membuat kita berjalan satu langkah lebih maju.


Terkadang, hidup izinkan kita kehilangan sesuatu agar menyadari kesalahan dan (atau) membangkitkan potensi terpendam yang ada di dalam diri kita”


-The end-

(Jessica)

Rabu, 11 Desember 2013

Tragedi Bintaro II: Lahirnya Tiga Serangkai

Tabrakan maut antara kereta commuter line jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk yang membawa 24 kiloliter bahan bakar minyak (BBM) di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin 9 Desember 2013 mengudang perhatian banyak pihak, termasuk saya. Sejak peristiwa ini diberitakan, saya terus mengikuti perkembangannya meski tidak turun langsung. Hanya melalui para pencari berita yang tetap setia menuliskan berbagai informasi terkait peristiwa ini.

Tragis. Itulah kata pertama yang terucap dari bibir saya. Siapa sih yang mau kembali ke rumah Bapa dengan keadaan mencekam seperti itu? Siapa yang tau akan ada tabrakan maut? Saya percaya tidak ada satu orang pun menginginkan hal tersebut (kecuali saraf di otak sudah mulai konslet). Membayangkan saja saya sudah ngeri, apalagi dengan orang-orang yang mengalaminya langsung? Saya tak dapat pastikan bagaimana kondisi tubuh dan psikisnya.

“Kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi beberapa detik ke depan”

Setiap peristiwa/ kejadian dalam hidup pasti memiliki makna dan pelajaran hidup yang sayang untuk dilupakan. Demikian dengan tabrakan maut ini, saya menenukan sebuah pelajaran yang membuat hati  tertegun, haru, sekaligus refleksi diri.

      1. Truk 24 kiloliter BBM
Jika diperhatikan lebih mendalam, hidup kita ini adalah kumpulan dari hal-hal kecil. Sayangnya, mata kita di’buta’kan dengan hal-hal besar yang menjanjikan reward lebih. Terlepas dari kelalaian sang supir yang menerobos rel kereta api, kita bisa belajar bahwa ‘hanya’ menerebos sanggup merugikan banyak orang. Artinya apa? Setiap hal kecil yang kita pandang sebelah mata ‘ternyata’ memiliki pengaruh atau dampak besar. Bagaimana dengan kehidupan kita ?

2.  Masinis, asisten masinis, dan teknisi
Bagi saya, Darman Prasetyo, masinis , Agus Suroto, asisten masinis dan Sofyan Hadi, teknisi adalah tiga serangkai ketiga di Indonesia setelah Tiga Serangkai pelopor nasionalisme Indonesia: E.F.E. Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara yang mendirikan Indische Partij, partai politik pertama di Hindia Belanda dan Tiga Serangkai pelopor Republik Indonesia: Soekarno, Mohammad Hatta, Soetan Sjahrir yang merupakan tiga pemimpin kunci pertama Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Mengapa saya menyebut tiga serangkai?
Yang pertama karena jumlahnya tiga (pasti). Kedua, mereka memiliki kesatuan visi dan misi yang tidak kalah hebat dengan tiga serangkai terdahulunya. Seperti yang diutarakan seorang penumpang selamat kepada Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan, bahwa teknisi, Sofyan Hadi meminta para penumpang di gerbong pertama untuk mundur ke belakang. Setelah memberitahu ia (Sofyan Hadi) kembali ke ruang masinis. Hal senada juga diutarakan oleh penumpang terluka Effendi (54), sebelum kecelakan itu terjadi, asisten masinis sempat memberitahunya untuk hati-hati. Dari keterangan diatas, saya dapat melihat bagaimana kesatuan visi dan misi dari ketiganya. Mereka bukan saja sekedar bekerja untuk menunjang kehidupannya, lebih dari itu, mereka mengabdi bagi banyak orang. Hal kecil yang dilakukan teknisi maupun asisten masinis, telah membuktikan ada dampak besar yang terjadi.

“Pahlawan Sejati ialah yang tidak mementingkan dirinya sendiri namun tetap berjuang sampai garis finish”

Saya yakin, mereka (tiga serangkai) tidak menginginkan hal ini terjadi dan lebih istimewanya kenaikan pangkat yang mereka terima. Pelajaran yang sangat mengesankan dan menjadi ‘cambuk’ bagi saya. Apapun profesi kita saat ini, lakukanlah dengan sebaik-baiknya serta semaksimal mungkin dan bukan semata untuk diri sendiri , (ingat) ada orang lain juga.


Selamat jalan para pemenang-pemenang hidup.

(Jessica)

Jumat, 22 November 2013

Tak pernah Tertidur

Syalooooommmm,,
Apa kabar semuaaanyaaaa ?
Pasti baik-baik aja kan?
:D :D

Lama tidak bersentuhan dengan blog ini, bukan karena aku sedang ngambek. But... aku sedang diajak 'jalan-jalan' dalam sebuah perenungan dan bermain dengan ombak-ombak kehidupan yang datang silih berganti. (Senangnya.. masih selamat dalam permainan 'surfing' itu).

Belajar apa aja sich aku selama 'off'' dari blog ini?

1. God Is Able
Cerita ini bermula saat Tuhan izinkan kami (Keluarga besar GBI Metro Permata) mengadakan sebuah seminar, KKR, bertakjub Raising The Standard di SMK Yadika 4, Karang Tegah pada 9 November 2013. Aku mau cerita dari 'pengalaman' aku. Nama SMK Yadika 4 bukan hal asing bagiku. Kenapa? Secara sekolah itu alummni saya (Kebangetan sih kalo sampe gak kenal). Nah, di sekolah ini, setiap jumat selalu ada persekutuan doa atau Rokkris. Waktu aku masih sekolah disana, aku bersama beberapa temanku pernah punya usul untuk mengadakan semacam KKR atau seminar. Namun, sampai kami menyandang gelar alummni, 'cita-cita' kami belum terwujud. Nah, ketika aku mendapatkan kabar dari kabid youth kalo alummni aku akan mengadakan seminar, terkejut! Bahkan sampai hari 'H' aku masih gak percaya.

"Kalau Tuhan yang sudah turun tangan, kita hanya bisa tercengang-cengang melihat karya-Nya"

Aku sukacita banget. Kalo ingat zaman sekolah, rasanya mustahil bisa adakan seminar-seminar gitu. Jangankan seminar, pentas seni aja susahnya minta ampuuunnn. Apa yang mustahil bagi manusia, itu mungkin buat Tuhan. Ya, Tuhan sanggup!


2. Tidak sendiri
Satu titik, aku cukup merasakan berjuang seorang diri. Kepercayaan, beban, yang Tuhan kasih, itu harus aku jalanin sendiri. Aku mengharapkan ada 'malaikat' bersamaku, tapi kenyataannya bukan seperti yang aku harapkan. Secara manusiawi, udah gak kuat menanggungnya. Aku sampai bilang: "Tuhan, ini terlalu besar, aku gak sanggup harus tanggung sendiri". Dalam masa satu titik yang sulit untuk diterka, aku hanya diajak mengingat peristiwa RTS diatas, mengingatkan kalau Tuhan pasti sanggup. Satu lagi, bahwa sebenarnya aku tidak berjuang sendiri, ada Tuhan Yesus. Meski secara kasat mata sendiri, nyatanya memang tidak.

"Jika kita masih bisa tersenyum, itu bukti bahwa kita tidak berjuang sendiri dalam hidup ini :)"


3. Menjadi Pemenang Sejati
Beberapa hari yang lalu, aku mendengarkan renungan di salah satu channel radio. Nah, aku ringkas seperti dibawah ini:

"Saat dalam masalah pilihannya hanya dua, tetap semangat atau menyerah"

Bagaimana caranya tetap semangat ditengah-tengah masalah?
1. Miliki sikap hati yang benar
Jangan fokus dengan masalahnya, tapi pandang dan syukurilah berkat-berkat lain yg ada di hidup kita (bisa bernafas, tersenyum, tertawa, melakukan aktivitas)

2. Miliki pola pikir yang benar
Tanamkan pada diri kita bahwa setiap kejadian or masalah pasti ada maksud baik, ada tujuan Tuhan yang ingin digenapi dalam hidup kita. (tetap berfikir positif)

3. Miliki keyakinan atau iman yang benar
Perkatakan pada diri kita bahwa setiap masalah, ada jalan keluarnya dan kita keluar jadi pemenang.

"Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA, yang memberi kekuatan kepadaku"

#Lebih #dari #pemenang


Waktu denger renungan diatas, berasa dapat semangat baru dan peneguhan. Meski, pembahasan masalah yang dibawakan dalam renungan di radio itu berbeda dari apa yang aku alami, satu hal yang aku tangkap yaaaa menjadi PE-ME-NANG.

"Pemenang pengecut>> Memilih melintasi jalan lain saat menemukan bebatuan ditengah perlombaan."

"Pemenang sejati>> Memilih meneruskan perjalanan meski ada bebatuan yang menghalangi"


Kesimpulan dari semua pembelajaran episode kali ini adalah tentang janji Tuhan.
Kadangkala, kita mulai lelah dalam menantikan janji-janjiNya. Kita merasa, "kok gak kunjung datang", "Kenapa begini? Kenapa begitu?", Seolah, dibawa jauh dari impian atau janji yang diberikanNya. Dari sini, aku juga diingatkan tentang iman, tanpa iman orang tidak mungkin berkenan kepada Allah (Ibrani 11:6). Sederhananya, ora let labora. 

Menutup cuap-cuap blog ini aku kutip satu kalimat :

"Ketika kita merasa Tuhan tidak melakukan apapun, maka pada saat itu DIA sedang melakukan yang terbaik"

God Bless you all,

Jessica

Senin, 04 November 2013

SATPOL PP: Aku Belajar Berjalan

“Jika Tuhan yang  mempercayakan, IA sendiri akan memampukan dan menguatkan. Janji-Nya, Allah turut bekerja dalam segala sesuatunya”

2 November 2013 menjadi hari yang special untuk ku. Kenapa? Tepat hari itu, COOL SATPOL PP genap berusia satu tahun. (Yeaayy!) Puji Tuhan, semua karena kasih dan anugrahNya yang senantiasa menyertai. Hmmm… Mau nostalgia sedikit yaa tentang Cool ini J

Sebelum ada Cool ini, aku tergabung di Cool Kopasus yang dibina oleh kak Tio. Disana, kita bisa sharring bareng, doa, nyanyi bahkan fellowship ke luar. Pokoknya bersyukur banget akhirnya menemukan kelompok kecil seperti ini setelah vakum 3-4 tahun. Suatu hari kak Tio berkata: “Bagaimana kalau kita buka Cool baru di rumah Jessica?” Aku yang mendengarkan pertanyaan itu agak kaget, secara aku belum lama tergabung di Cool Kopasus. Singkat cerita, setelah mendapatkan izin dari keluargaku, kak Tio merelasasikan cita-citanya kepada kabid Youth, kak Bambang.

Sejujurnya,antara iya dan tidak, antara mimpi atau kenyataan. Posisi ku saat itu ada dalam proses panjang dimana aku dituntut untuk banyak mengambil keputusan yang tidak mudah. Ditambah lagi dengan kabar kak Tio mau diutus ke Belitung. Pertanyaan aku cuma satu: “Terus Coolnya?” Lalu, kami sepakat melahirkan Cool baru dari Kopasus pada tanggal 2 November 2012 yang dibuka langsung oleh Bapak Rohani kami, Pak Rudi Dermawan.

Satu bulan pertama, aku bisa sedikit tenang karena Cool ini berjalan masih dibimbing oleh kak Tio. Namun Januari 2013 aku harus menabahkan diri Cool ini tanpa bimbingannya. Kak Tio berangkat ke Belitung. Kami semua sedih sekali (aku sedih pake bangetnya double).  Berat rasanya untuk ‘merelakan’ pengutusan kak Tio. Kenapa? Satu sisi, diriku belum rampung dengan semua proses yang ada. Sisi lain, Kak Tio pergi dengan meninggalkan estafetnya kepadaku. Estafet yang aku sendiri pun tidak tau mau lakukan apa? Mau dibawa kemana cool ini? (Kaya lagu :D).  Tiga bulan pertama adalah waktu penyesuaian paling berat. antara percaya dan tidak. Mau nyerah tapi gak mungkin. Sedih iya, bahagia juga iya. Semua rasa jadi satu (bingung kan?)

“Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita pasti ada hikmahnya. Ada pelajaran yang bisa kita petik



Melalui Cool ini, Tuhan pakai sebagai alat untuk membuatku mengerti tentang keberadaan hidupku dan pengutusan. Apa yang kelihatan mustahil bagiku, itu sangat mungkin bagiMu, terima kasih Bapa :’)

Demikianlah nostalgia saya dan tak lupa aku mau mengucapkan terima kasih tak terhingga untuk Tuhan Yesus atas favorNya yang amazing banget, Terima kasih Tuhan, terima kasih :’). Buat kak Bambang dan ci Martha yang sudah support sejak awal, untuk Kopasus atas semangatnya, thanks a lot. Tanpa Tuhan tidak mungkin ada Kopasus dan tanpa Kopasus tidak mungkin ada Satpol PP (Hihihi^^) Dan terspesial untuk kakak Pembina Cool kita, kak Tio. Makasih banyak udah percayakan aku atas Cool ini. Aku yakin itu otoritas dari Tuhan. Makasih buat semua masukan dan sharring-sharringnya. Kalau Tuhan mengizinkan, suatu hari nanti Satpol PP bisa melahirkan TNI, TNA, Polisi, satpam atau hansip mungkin. (hahaha.. amin.. amin..) Tetap semangat yaa kak disana, doakan kami bisa segera berkunjung ke Belitung. Hehehe.. Ahhk! Haru dan bahagia itu jadi satu :’)

Aku belajar, setiap kepercayaan yang Tuhan izinkan apapun itu bentuknya karena DIA tau kapasitas kita. Ya, tidak ada perjalanan tanpa batu kerikil atau laut tanpa ombak. Namun, tanganNyalah yang memegang tangan kita untuk membawa kemenangan demi kemenangan.

“Kalau Tuhan sudah memilih kamu, tidak ada rencana Tuhan yang gagal”


“Selamat ulang tahun ‘keluarga kecilku’, keep humble yaa :’) Semakin unity dan terus bertumbuh dalam Tuhan J Jesus bless  us <3”

Selasa, 29 Oktober 2013

Still Standing

Dear Jesus,
Saat aku mendengarkan pujian ini di KKR RAYON 1E Sabtu, 26 Oktober 2013 lalu, aku langsung dapatkan fiilnya. Saat itu, kali pertamaku mendengarkan lagu ini. Kata temenku, lagu ini udah lama banget. Benarkah?  Lalu aku mencoba merenungkan setiap baitnya. Ah, Tuhan lagu ini maknanya keren banget. Walaupun dibawakan dengan alunan semangat, aku sangat tersentuh.

Tuhan,
Biarlah setiap bait lagu ini menjadi ungkapan hatiku yang terdalam untukMu. Betapa, keberadaan aku sekarang semua karena Anugrah dan cintaMu. Aku sangat bersyukur, kejadianku dasyat dan ajaib.
Thank you Lord, thank you Father. I'm still standing but by the grace of God.




~You gave me courage to believe
That all your goodness I will see
And if it had not been for You
Standing on my side, where would I be?

If not for Your goodness, if not for Your grace
I don't know where I would be today
If not for Your kindness, I never could say
I'm still standing

If not for Your mercy, if not for Your love
I most likely would have given up
If not for Your favor, I never could say
I'm still standing but by the grace of God

To You I lift my offering
And set my heart on higher things
For if it had not been for You
Standing on my side, where would I be?

I'm still standing, I'm still standing
I'm still standing but by the grace of God
I'm still standing, I'm still standing
I'm still standing but by the grace of God
I'm still standing, I'm still standing~







Selasa, 22 Oktober 2013

BersamaMu


Dear God,
Bapa, biarlah melalui lagu ini aku dapat berkata “I need YOU more and more of YOU”
Dapat terus merasakan kasihMu yang sejati di dalam hidupku.
Pimpin langkahku Bapa, pegang tanganku.
Bawaku kepada kehendak dan tujuanMu dalam hidupku.
Hanya bersamaMu ya Tuhan aku dapat memerankan ‘tokoh’ dalam ‘film’-Mu dengan maksimal.
Ajar aku mengerti rancangan dan rencanaMu yang indah.
Terima kasih Bapa, terima kasih :’)


~Engkau ada bersamaku di setiap musim hidupku
  Tak pernah Kau biarkan ku sendiri
  Kekuatan di jiwa ku adalah bersamaMu
 Tak pernah ku ragukan kasihMu

BersamaMu Bapa, ku lewati semua
PerkenananMu yang  teguhkan hatiku
Engkau yang bertindak membri pertolongan
AnugrahMu besar melimpah bagiku~

Senin, 21 Oktober 2013

Dibalik Layar (Berkarya atau Berkaya)

Haii sahabat-sahabat terkasih, jumpa lagi dengan saya Jessica, dalam acara cuap-cuap.. :D
(Pasti saya ngangenin kan yaak?)
(Huu.. PD -__-)
(Really? awas nyesel. Huaahaa)
(Oke, skiplah)

Tidak mau mengulur waktu, mari simak yang berikut ini.
Selamat membaca :)

Sudah puluhan bahkan ribuan kali saya mendengar kalimat 'dibalik layar'. Setiap kali saya mendengar kalimat tersebut, pemahaman saya adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dibalik layar. Ya, hanya sejauh itu. Akhir-akhir ini saya seperti dibawa masuk lebih dalam lagi tentang 'dibalik layar'. Ceritanya bermula dari ini:
Suatu hari saya mengikuti sebuah meeting  dimana klien yang saya jumpai adalah penghasil barang-barang ternama (seperti shampoo, makanan, elektonik, dll). Seluruh yang hadir tampak antusias mendengarkan setiap materi yang disampaikan oleh atasan kami. Perbincangan semakin seru tak kala banyaknya pertanyaan demi pertanyaan lalu disanggah oleh peserta lain. Waoh, layaknya debat calon presiden! Tiba-tiba, di dalam hati kecil saya muncul satu kalimat, "Dibalik chiki". Saya terkejut, lalu mengeritkan dahi dan bertanya: "Ada apa dibalik chiki?".

Usai meeting hingga perjalanan pulang, saya renungkan dan mencari-cari maksudnya. Baru kali ini, saya diajak berfikir pada suatu hal yang jarang terfikirkan. Disaat sedang berfikir keras, disaat itu pula seorang pengamen yang sendari tadi bernyanyi ria di kopaja berkata:"Yaa.. kiranya bapak-ibu menghargai kami yaa..(bla..bla..bla..)". Kata MENGHARGAI, dalam waktu kurang dari satu detik seperti loncat dan masuk dalam batin saya. Kemudian saya berdialog lagi:"Menghargai? Apa hubungannya sama dibalik chiki?"

Nah... Tuhan kasih satu pengertian seperti ini:
Sebelum chiki sampai di tangan kita, chiki melewati perjalananan yang sangat panjang. Dimulai dari ia dibuat, pertama bahan-bahan yang diperlukan disatukan,diolah, dicetak, dan dikemas. Setelah dikemas, chiki di distribusikan. Ini yang menarik, ternyata chiki yang di distribusikan tidak langsung sampai. Adakalanya mengalami kerusakan atau ditolak oleh pembeli. Wihh,, bisa terbanyang kan, satu bungkus chiki saja harus melewati perjalanan yang super panjang. Disini, kita diajarkan tentang proses.

Lalu apa hubungannya proses dengan menghargai?
Saya teringat dengan kebiasaan saya kalau makan harus bersih. Artinya tidak ada satu pun makanan ada di piring tersebut (kecuali tulang, dkk). Ini sudah ditanamkan oleh orang tua saya sejak saya kecil. Suatu kali, saya bertanya kepada orang tua saya: “Mengapa kalau makan piring ini harus bersih?”. Jawaban orang tua saya sederhana: “Masih banyak orang-orang di luar sana yang tidak bisa makan”. Saya pahami satu, bersyukur. Ternyata, apa yang ditanamakan oleh orang tua saya artinya bukan saja bersyukur.

Berapa sering kita membuang makanan? Berapa sering ada makanan tersisa di piring? Berapa sering?? Kita harus mengerti, setiap makanan yang kita buang atau tersisa berarti kita kurang bahkan minim menghargai. Menghargai siapa? Orang-orang dibalik makanan tersebut. Masih ingat dengan petani? Ya, dengan giat para petani menanam, menyirami, merawat padi-padi hingga menghasilkan beras bermutu dan tiba di mata kita. Bukan waktu yang sebentar untuk menghasilkan sekarung beras. Saya mengerti sekarang, mengapa orang tua saya sangat marah saat makanan di piring saya tidak habis. Mereka tidak hanya mendidik untuk bersyukur namun juga menghargai.

“Menghargai itu saat bisa melihat sesuatu yang hampir bahkan terlupakan oleh banyak orang”

 Suatu hari, seseorang berkata pada saya: “Teruslah berkarya buat Tuhan” dan itu tercuap hingga tiga kali dalam hari yang berbeda. Lantas, saya berfikir: “Berkarya untuk Tuhan?” “Berkarya?”
Kemudian saya berdialog dengan Tuhan menanyakan maksud dan seperti apa bentukknya. Lalu, saya diingatkan dengan sebuah pekerjaan yang sampai sekarang tidak banyak orang mengerti akan pekerjaan tersebut, meskipun pekerjaan itu sudah ada dari puluhan bahkan ratusan tahun lalu. Pengertiaan ekstrimnya pekerjaan tersebut tidak memberikan konstribusi yang ‘waoh’ untuk masa depan.

Saya mengamati dan mempelajari pekerjaan tersebut juga beberapa pekerjaan yang ‘familiar’. Dan saya dapatkan ini:
Ø  Berkarya = “Saya bisa menghasilkan apa?”
Ø  Berkaya = “Saya bisa dapatkan apa?”
(Jangan dibalik artinya yaa)

Realita kehidupan sekarang mengatakan, ada banyak orang mengatasnamakan ‘berkarya’ untuk ‘berkaya’. Inilah yang membuat mindset kita saat masuk dalam dunia pekerjaan “harus jadi seperti ia, harus punya ini dan itu”. Terjemahan sederhananya, “Kamu belum sukses kalau tidak memiliki suatu barang atau menduduki suatu jabatan”. (Miris!)


Kata ‘MENGHASILKAN’ dalam berkarya, bukan saja bisa menghasilkan uang (bagi yang bekerja), nilai (bagi yang sekolah). Orang-orang yang berkarya cenderung melakukan pekerjaan tersebut untuk orang lain. Dalam mindsetnya, saat melakukan pekerjaan tersebut orang lain bisa merasakan konstribusi apa?
Bandingkan dengan kata ‘MENDAPATKAN’ dalam berkaya.Mereka cenderung melakukan pekerjaan unuk kepuasan sendiri. Ekstrimnya, mereka bisa ‘mengorbankan’ orang lain demi mencapai keinginannya. (kejam!)

Melalui pengertian diatas, Tuhan hanya berpesan pada saya: “Bekerja di belakang layar adalah POTENSI. Jadi kamu tidak perlu takut. Yang harus dipikirkan kamu sedang berkarya atau berkaya?" Satu hal lagi, bekerja di belakang layar membuat kita lebih banyak belajar arti hidup yang sesungguhnya. Salah satu pelajaran yang saya dapatkan menghargai dan semakin rendah hati.

Bagaimana dengan sahabat-sahabat terkasih, Berkarya atau berkaya? :D

Sampai disini dulu sekmen cuap-cuap Jessica, see you next time and God Bless You J


Kamis, 10 Oktober 2013

DIA Penulis dan Sutradaku

Lama tak cuap-cuap.. Haha.(pengen banget dikangenin)
Baiklah aku mau bercerita ria dulu
(Selamat membaca)
(yang gak mau baca gak apa-apa)
(Close aja tapi jangan nyesel loch)
:D :D

"Hidup itu perjuangan kalau mau mengalami kemenangan demi kemenangan"

Setelah dinyatakan lulus 24 Mei silam, aku telah menetapkan langkah untuk bekerja. So, aku pun mulai mencari lowongan pekerjaan , bikin cv, interview, dan sebagainya. Awalnya aku ragu dengan keputusan ini. Kenapa? Karena disisi lain aku ingin kuliah. Kalian masih ingat sama cerita ini ? 

Usai tak diterima disana, aku mencari lowongan lain. Entah kenapa, rasanya cukup berat melalui 'medan' ini. Ada aja hal-hal yang membuatku cukup tertekan. Pengen bangkit, tapi kaya dijatuhin lagi. Kalau dilihat secara kasat mata, mungkin aku 'slow' banget. Seolah-olah aku gak ada niat sama sekali untuk bekerja. Hanya Tuhan yang tau sich, dibalik kasat mata itu ada apa? Dari awal aku cuma berdoa, "Tuhan, berikan aku tempat pekerjaan yang terbaik dan sesuai dengan tujuan Tuhan.". Cuma itu yang aku pinta. 

Ternyata cari pekerjaan itu gak gampang. Dari hari-hari 'penantian' itu, Tuhan tetep sertai aku dengan kasih aku pelajaran demi pelajaran. Salah satunya, nikmati dan cintai proses. Tuhan ajar aku untuk tetap percaya dan cintai proses. Tuhan kasih aku gambaran kalau proses itu kaya bungkus kado. "Yang harus kamu lakukan buka bungkus kado sampai kamu temukan hadiah didalamnya". Dari situ aku belajar untuk cinta sama proses dan nikmati 'ombak'nya.

"Orang yang tidak mau di proses berarti ia kehilangan sesuatu yang paling indah dan berharga di hidupnya"

Singkat cerita, minggu ketiga bulan September adalah minggu 'interview'. Empat hari aku interview dan satu hari datang ke job Fair. Aku menjalani semua itu dengan 'bekal' yang Tuhan kasih tadi. Dan benar, aku merasakan betul bagaimana asyiiknya proses itu. Yang aku bayangin cuma satu, hadiah istimewa yang aku temukan dibalik bungkus kado itu :) Janji dari empat perusahaan tersebut adalah satu minggu. Namun dalam waktu tersebut tidak ada kabar.

22 September 2013
Usai ibadah JC aku makan siang bareng ciwiciwi yang letaknya tak jauh dari gereja. Pas mau beranjak dari tempat makan, tiba-tiba datang seorang ibu yang akrab disapa tante Yuli menghampiri aku. Dengan penuh antusias ia bercerita kalau ada lowongan pekerjaan ditempat suaminya bekerja. Lalu aku diajak ketemu sama suaminya dan berbincang mengenai pekerjaan itu. Akhirnya aku memutuskan untuk kirim cv dan dua hari berikutnya tepat hari selasa aku ditelepon. 

24 September 2013
Bertempat di komplek perkantoran Griya Artha Mas aku memenuhi panggilan interview. Kesan pertama datang, "ooohh.. Gini. Hmmm".  Bertemulah aku dengan  seorang laki-laki yang gak mau di panggil Bapak. So, aku panggil ia Ko Tirta. Ini interview tercepat kedua dari beberapa perusahaan yang aku 'kunjungi'. 15 menit. Ko Tirta cuma bilang, "Keputusan ada di tangan kamu". Keluar dari tempat itu, ada 'sukacita' yang mendadak menyerbu.(Bukan karena habis ketemu cowo keren loch). Atmosfernya beda dari beberapa perusahaaan lainya. Pertanyaan aku sama Tuhan cuma satu, "Tuhan berkenan gak?". Setelah melalui doa dan 'kode'dari Tuhan, aku berkata:"Ini hadiah istimewanya" :) 

"Prinsipnya Tuhan itu kreatif. Jadi setiap jawaban doa kita dengan orang lain berbeda-beda tapi tepat pada waktunya" 

Tuhan Yesus memang super kreatif. Selalu ada 1001 satu cara yang tak pernah terpikirkan oleh kita. RencanaNya selalu ajaib. Ini minggu keduaku berada ditempat ini, dan aku teringat dengan satu kalimat guru KOM ku yang berkata "Tuhan tuntun dengan damai sejahterah". Aku semakin yakin, damai sejahterah yang dimaksud adalah perkenanan Tuhan, sukacita yang tiba-tiba menyerbu adalah tuntunan Tuhan Yesus atas hidupku.

"Seorang sutradara pasti paham akan kemampuan aktor dan aktrisnya saat diberikan peran. Begitu juga dengan Tuhan, Ia sangat mengerti seberapa sanggup kita memerankan 'tokoh' dalam 'film-Nya'. Kalau pun 'peran' itu dirasa sulit, artinya hal tersebut merupakan kesempatan kita untuk belajar mengasah 'bakat akting' kita. Tidak ada seorang aktor atau aktris bisa tetap 'eksis' jika tidak disertai peningkatan kualitas 'seni peran'nya".

Disinilah aku diberikan satu pengertian, bahwa semua proses yang ada tujuannya bukan untuk membuat kita celaka. Tujuannya cuma satu, meningkatkan kualitas diri kita dan makin bergantung sama Tuhan.

"Pada akhirnya kita pun mengerti, setiap cerita yang IA tulis selalu berakhir INDAH dan HAPPY ENDING"

Terima kasih Bapa, Engkau selalu membuatku bertahan :')
I need you  more and more of YOU <3

Setiap anak tangga kehidupan yang kita lalui, Tuhan pasti pegang tangan kita.







Rabu, 09 Oktober 2013

Dari Colorful Sampai Kotak-Kotak

Weekend itu paling enak jalan-jalan ke mall, nongkrong-nongkrong bareng temen, atau berhela-leha di rumah (Ya gak sich) apalagi cuaca hujan dukung banget buat nambah jam santainya (hahay) Tapi, itu semua gak berlaku bagi anak-anak muda yang tergabung dalam JC dan Youth GBI Metro Permata. Mereka tetap antusias dateng ke Konser Doa pada sabtu, 21 September 2013 di Metro Permata A2/8, Karang Tengah. Sekitar 85 orang yang hadir terlihat bercahaya dengan busana serba colorful dan kotak-kotaknya. Inilah yang membedakan keadaan diluar sana yang gelap dan hujan. Seisi ruangan bersatu hati memuji dan menyembah Tuhan dengan khimat, begitu pula saat Firman Tuhan disampaikan oleh Kak Angga, semua tampak serius mendegarkan.


Ini antusias anak muda yang dibri kuasa
Ladang
Lewat pembacaan alkitab dari Matius 13:24 kak Angga menyampaikan bahwa setiap kita punya ladang masing-masing yang pada waktunya kita kan menuai. Ladang berbicara tentang tempat yang kita pijak sekarang."Kalau sekolahmu, rumahmu mau ada Kerajaan Sorga, tabur benih yang baik" ucap Ayah dari dua anak ini. Selain itu  ia juga menerangkan langkah-langkah apa saja supaya ladang kita menuai hasil baik.

Tetep kudu baca Alkitab 10 pasal kan Kak Angga

Tiga Generasi
Konser Doa yang berlangsung pukul 17.15 WIB tak hanya di hadiri oleh kawula muda saja. Terlihat di sisi kiri dan kanan panggung beberapa orang tua turut memberi kehangatan pada jejeran kursi berwarna biru tua itu. Mereka turut berdoa bersama agar ada pemulihan dan penuaian terjadi atas keluarga, sekolah, kampus, kantor, kota, hingga bangsa ini."Saya menangkap bahwa tiga generasi akan dipakai Tuhan" ungkap Rosiana Hindarti selaku Kabid JC GBI Metro Permata dalam kata sambutannya. Supaya tiga generasi dipakai Tuhan luar biasa kuncinya adalah unity.
Ini maminya siapa yaa..

Ci Rosi juga berpesan, "Makin ngerti tujuan Tuhan dalam hidup kita, makin unity, dan makin sungguh-sungguh sama Tuhan". Usai doa syafaat acara dilanjutkan dengan sesi makan bakso sepuasnya. Rohani diberkati, jasmani pun diberkati (Haleluyaa!).

Sampai jumpa di Konser Doa awal tahun depan. Tuhan Yesus memberkati.
(Jessica)







Kecil Sich Tapi 'Nyali' Gede

Sesuai judul diatas, kita main tebak-tebakan dulu. Hayoo, ada yang bisa jawab gak benda apa yang kecil tapi nyalinya gede? Hayooo... keluarkan semua kemampuanmu. Yang biasa main TTS, mana suaranya?? :D


*Setahun kemudian*


Baiklah mari kita cek yuck, jawabannya bener gak yaaaa....

Dan jawabanya adalaaaahhh......   B-E-N-I-H.

Pasti ora ngudeng nih kenapa jawabannya benih. Sebenarnya ini lanjutan artikel sebelumnya, Nah buat yang belum baca mending baca dulu ini Sebutir Benih.

Kenapa Benih?
Kita ambil contoh: Kita mau bangun rumah. Hal paling dasar yang kita perlukan apa? Yapp! Fondasi. Fondasi menjadi unsur terutama dalam membangun sebuah rumah. Setelah kita tau dan meletakkan fondasinya baru deh mulai dibangun satu demi satu sampai terbentuk rumah yang kita idam-idamkan.
Gitu juga hidup kita, benih itu adalah dasar atau unsur terutama hingga terbentuklah kita sekarang (Bukan sekedar fisik saja tapi karakter).


Memaksimalkan Benih
Benih = potensi
Potensi itu apa sich?
Potensi adalah
  • Kemampuan yang belum terwujud
  • Kekuatan yang masih terpendam
  • Kapasitas yang belum terpakai
  • Sumber daya yang belum digunakan
Dapat disimpulkan bahwa semua yang ada di dalam manusia yang belum diaktulisasikan secara maksimal disebut POTENSI.

Potensi terbagi menjadi dua:
1. Potensi baik
2. Potensi buruk
Hayoo.. mau maksimalkan benih yang mana?

Yuck, kita sama-sama belajar memahami setiap benih yang ada di dalam hidup kita lalu memaksimalkannya.
Ingatlah, sesuatu yang kecil sanggup mengubah dunia :)

                                                       
                                                             


Untuk mendapatkan buah yang baik, maka perhatikan kualitas tanah, air dan pupuknya. Dan untuk menghasilkan buah yang banyak, maka perlu dikembangbiakan.


Sabtu, 14 September 2013

Sungguh Indah Kau Tuhan

"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28)

Ayat diatas menjadi sangat istimewa dan mengagumkan sekali saat Tuhan bukakan sesuatu melalui ibadah praise and worship night Sabtu, 13 Sepetember 2013 di House Of Shalom (HOS) Bintaro. Malam itu, Hambanya pdt. Christ Manusama mengisahkan kembali tentang Hagar dan Ismael. Seperti kita tau Tuhan berjanji kepada Abraham bahwa ia akan mempunyai keturunan yang banyaknya seperti bintang di langit. Dalam perjalanan, anak yang dinanti-nantikan tak kunjung hadir, hingga Sara memberikan hamba perempuannya, Hagar kepada Abraham. Mengandunglah Hagar dan lahir Ismael. Setelah Ishak lahir, Hagar dan Ismael diusir.

Yang cukup jadi rhema buat aku adalah bagaiman Tuhan menyikapi 'kesalahan' yang dibuat Ishak, Sara, dan Hagar. Waktu Hagar lari dari rumah Sara karena mengandung, Tuhan justru suruh Hagar balik dan menjanjikan bahwa Dia akan membuat sangat banyak keturunannya sampai tak terhitung (Kej 16:10).


Cara Tuhan dalam menanggapi sebuah masalahlah, yang buruk menjadi indah. Itu sebabnya Dia berkata segala sesuatu mendatangkan kebaikan






Dan Tuhan ingatkan ayat diatas lalu aku mencoba menyimpulkan, alasan adanya ayat itu di alkitab karena Tuhan punya cara pandang yang berbeda ketika suatu masalah mucul. Makanya Tuhan bilang segala sesuatunya mendatangkan kebaikan. Waohh,, menakjubkan banget!


Tuhan kita ajaib loch, Dia bisa memandang yang buruk menjadi indah sehingga hidup kita berwarna. Nah, aku tangkap satu hal adalah miliki respon hati yang benar saat sesuatu terjadi sama kita. Belajar memandang sesuatu itu gak dari satu sudut, tapi dari berbagai sudut. Singkatnya, melatih hati, pikiran, dan tindakan bernilai positif.


"Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati" (Mazmur 97:11)


Kamis, 12 September 2013

Matahari Diantara Awan

Mengenalmu di hidupku 
Anug'rah indah bagiku 
Dan tak akan pernah terganti

BersamaMu kujalani
Hidup yang sungguh berarti 
Kau b'rikanku kasih sempurna

Ku tahu Tuhan dengar... doaku
Ku tahu Tuhan dengar... peluhku
Dan kau b'rikan rohMu 
Yang s'lalu kuatkanku

Ku tahu Tuhan lihat... semua 
Tetes air mata... dan luka
Dan ku tahu pastiYesus yang belaku


Kalau galau tiba-tiba ngajak main tanpa kasih kabar dulu, alhasil lagu diatas selalu menjadi 'penyejuk' jiwa. Gak bermaksud untuk memperhamba lagunya, hanya terasa udah nyatu banget sama aku. Tiap kali aku dengar lagu ini, imanku bangkit. Dan aku yakin bahwa hidup aku indah karena Tuhan Yesus bersamaku. Setiap peluh, setiap air mata, Tuhan mendengar dan mengetahui. Aku yakin Bapa tidak pernah terlelap. 


Kedamaian hadir bukan tanpa ketidak hadiran masalah-masalah, tetapi ketika kita meminta kepada Tuhan untuk berada dalam segala permasalahan dan Dia memberi kedamaian. 


Sesuatu yang BAIK datang bagi mereka yang PERCAYA..
Sesuatu yang LEBIH BAIK datang bagi mereka yang BERSABAR..
Dan, sesuatu yang TERBAIK pasti datang bagi mereka yang TIDAK PERNAH MENYERAH..


Tuhaaaannnn Yesuuuuuuuussssssssssssssss peeelllluuuuuuuuuuuuukkkkkkkkkkk :')


 

Huuuuu..Lala...Huuuu..Lala...

"Firman Tuhan menjanjikan bahwa apa yang kita tabur hari ini pasti akan kita tuai. Kalau hari ini engkau merasa kehidupanmu terhimpit, kau merasa kau tidak mempunyai jalan keluar. Teruslah menabur meskipun dengan mencucurkan air mata, sehingga suatu hari kelak kita kan bisa melihat tuaian kita penuh dengan sorak-sorai"


Sukacita penuaian adalah lagu yang Tuhan kasih untuk aku. Lagu ini mengalun sangat indah di telingaku sejak selasa malam. Dan aku percaya Tuhan cuma mau aku tetap menabur dan menabur. Menabur itu gak hanya bicara materi, tapi doa, pujian, mengerjakan setiap kepercayaan yang Tuhan kasih dengan segenap hati, dengan sungguh-sungguh. Itulah menabur.


Persoalan pasti ada dalam hidup ini, tapi satu yang Tuhan selalu ingatkan, jangan biarkan kita terfokus pada persoalan, hambatan, tantangan yang ada. Namun, tetaplah fokus kita pada Tuhan. Tetap memandang wajahNya. Dia berjanji, matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam. Artinya: Setiap proses yang ada tidak akan membuat kita sampai hancur, terpuruk.
Keep faith, keep believe, keep pray and keep thankful.

"Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu." (Amsal 24:10)


Terima kasih Tuhan untuk semua anugrah dan kasihMu bagiku. Walaupun badai hujan menerpa, kutahu masa depanku terbentang S’bab hanya Kaulah yang berkuasa dan hanya pada-Mu kupercaya...


Aku takkan menyerah, karena Tuhan gak pernah menyerah buat aku. 
<3 {{}} :")


 

Selasa, 10 September 2013

Don't Give Up

Sama seperti seorang petani yang menunggu hasil panennya, seperti itulah kita saat menantikan janji Tuhan, pertolongan Tuhan. Melalui pujian dibawah ini, mengingatkan kita untuk tetap percaya dan terus berharap pada-Nya.

"Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilaburkan sampai ke belakang tabir" (Ibrani 6:19)


#Sing

Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion
Keadaan kita seperti orang yang bermimpi
Waktu itu mulut kita penuh dengan tawa
Lidah kita dengan sorak sorai

Reff :
    Yang menabur dengan mencucurkan air mata
    Pasti akan menuai dengan sorak sorai
    Yang berjalan menangis sambil menabur benih
    Pasti pulang membawa berkas berkasnya



"Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku" (Mazmur 62:6)

Senin, 09 September 2013

Edisi 13 Tahun





Gara-gara heboh si Dul kecelakaan, jadi memflashback umur yang sama apa aja yaa yang terjadi?
 *Thingking*

 1. Ada di sekolah yang diinginkan
 2. Berstatus anak SMP
 3. Untuk pertama kalinya jadi pengibar bendera
 4. Jadi bagian dari OSIS
 5. Untuk pertama kalinya tampil Marching Band di GBK
 6. Lomba baca puisi dan paduan suara di tempat umum
 7. Menghantarkan kepala sekolah ke tempat peristirahatan terakhirnya
 8. Ketemu guru dan kepala sekolah baru
 9. Dipulangin dari sekolah gara-gara belum bayar uang SPP sebulan
10. Mogok sekolah sampai wali kelas datang kerumah
11. Punya JeheRolin
12. Aktif di JC
13. Badai ombak menghampiri keluarga JC
14. Sempet gak mau pelayanan lagi
15. Punya satu malam terakhir yang ngecewain dan istimewa
Dan masiiiiiihhhhh banyak lagi.


 Pelajaran dari 13 tahun:
Cerita Dul mengajari bahwa tidak mudah menjadi orangtua. Tidak mudah membangun bahterah rumah tangga. Butuh yang namanya kesiapan sangat amat sangat amat sangaat sangaatt amat siap lahir dan batin.

Kalau edisi 13 tahun Dul punya masa 'kesengsaraan' kecelakaan, patah tulang, dan dioperasi. Maka aku punya masa 'kesengsaraan' trauma untuk sekolah.

'Kesengsaraan' yang kita alami hanyalah alat yang Tuhan pakai untuk mengubahkan. Hanya bungkus kado yang mesti kita buka. Pada akhirnya setiap peristiwa itu selalu mendatangkan kebaikan.


Tidak selamanya kesempatan itu mendatangkan berkat, namun bisa mendatangkan kutuk”

Minggu, 01 September 2013

Breaking News: Kisah Tak Sama Dalam Satu Perlindungan

Kesaksian pertama:

Seperti biasa saya pergi ke gereja bersama teman saya bernama Fifi. Sebelum berangkat ke gereja berceritalah Fifi tentang apa yang ia alami semalam. Selesai ibadah Youth fifi pulang bersama kak Billy naik motor. Sampai di lampu merah tiba-tiba motornya mati tapi tidak berapa kemudian bisa nyala lagi dan melanjutkan perjalanan. Namun, itu tidak berlangsung lama, tepat di depan sebuah pasar motornya bener-bener mati. Dan ternyata kehabisan bensin. Alhasil, mereka harus mendorong motor itu sampai ketemu pom bensin. Disaat mereka berjalan, tiba-tiba datanglah dua pemuda bertampang preman naik motor menghampiri mereka. Terjadilah percakapan, kira-kira begini:
"Mas, kenapa motornya?" Tanya seorang pemuda
"Mogok" Jawab Kak Billy
"Saya bantu sini"

Lalu pemuda tersebut mencoba membantu mendorong dari samping, sementara pemuda yang lain mengikuti dari belakang.
"Kalau gak salah satu bareng aja sama saya naik motor" ungkap sang pemuda
"Gak usah saya jalan aja" jawab Fifi
Fifi dan kak Billy memutar otak untuk menyelesaikan hal ini. Dan fifi akhirnya menunggu di sebuah Indomaret,sementara kak Billy dan dua pemuda preman itu pergi ke pom bensin. Dikala situasinya lagi tegang, hp Fifi lobet. Fifi ke kasir dan menjelaskan kronologi kepada 'emba' kasir tersebut dan diperbolehkan untuk ngecaas hp. Akhirya, mereka sampai dirumah dengan selamat tidak kekurangan sesuatu apapun.



Kesaksian kedua:
Diceritakan dirumah oleh cici dan koko, tepat aku baru menginjakkan kaki dirumah setelah beribadah.
Hari ini mereka beribadah di Gandaria City bersama kedua orang tuaku dan adikku. Usai beribadah, cici dan koko jalan ke Lotte Mart yang ada di lantai bawah. Sampai dibawah, terlihat banyak kerumuman orang dan pengerja-pengerja gereja di depan pintu lift. Setelah ditanya, ternyata lift itu jatuh dari lantai 3. Kalian tau, lantai 3 itu tempat ibadah berlangsung. Dan Puji Tuhan, tidak ada satupun korban jiwa.


Dari dua kesaksian yang ceritakan, cukup menjelaskan bahwa ini bukan waktunya main-main lagi. Iblis bekerja bukan lagi level yang kecil tapi levelnya MAUT.

"Berdoa=berjaga-jaga. Berjaga-jaga= berdoa. Berdoa dan berjaga-jaga itu satu paket, gak bisa dipisahin"


Dan aku sungguh mengucap syukur Tuhan Yesus protect dengan super duper sempurna bagi keluargaku dan orang-orang terkasih. Bersyukur banget, sampai detik ini bisa kumpul bersama keluarga. Thank you so much Jesus :')



Kamis, 29 Agustus 2013

Mencintai Proses




 Bukan hal yang mudah ketika kita ada dalam proses. Seringkali proses itu menyakitkan. Nah, dibawah ini alasan mengapa kita harus mengalami proses...


MENGAPA KITA HARUS MENGALAMI PROSES? (1)

Yakobus 1:2-8

"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." Yakobus 1:2-3

Tuhan selalu punya rencana yang indah di balik proses pembentukan yang diijinkan terjadi dalam kehidupan anak-anakNya. Ketika kita mau taat mengikuti proses Tuhan ini dengan benar hasilnya pasti akan luar biasa. Namun seringkali timbul pertanyaan dalam pikiran kita: "Kapan ya saya diberkati seperti hamba Tuhan itu? Kapan hidup saya dipulihkan? Kapan saya mengalami mujizat dari Tuhan?" Kita harus percaya bahwa berkat, pemulihan dan mujizat itu sesuatu yang pasti akan kita terima dari Tuhan. Tetapi sebelumnya kita harus siap melewati sebuah proses untuk mendapatkan itu semua. Alkitab mengatakan, "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada baangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12).

Mengapa kita harus mengalami proses dari Tuhan? Karena kehidupan orang percaya memang tidak selamanya melewati jalan-jalan yang mulus, terkadang ada banyak tantangan dan pergumulan yang harus kita jalani. Namun yang pasti tangan Tuhan yang berkuasa selalu siap menopang dan menyertai lagkah kita. Tuhan memproses kita pasti ada maksud, yaitu supaya kehidupan kita semakin indah di hadapanNya. Ayub berkata, "Karena Ia tahu jalan hdupku; seandainya jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya." (Ayub 23:10-12).

Banyak tokoh dalam Alkitab yang harus melewati proses pembentukan dari Tuhan, dan ketika mereka setia dan taat ketika diproses hidup mereka menjadi sangat luar biasa. Yusuf: dimasukkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya lalu dijual sebagai budak di Mesir, difitnah dan dipenjarakan. Namun ia tidak memberontak kepada Tuhan atau mengeluh, ia tetap percaya dan setia mengikuti alur Tuhan sehingga pada saat yang tepat kemuliaan Tuhan dinyatakan atas kehidupan Yusuf. Sarakh, Mesakh dan Abednego: harus menghadapi peerapian yang menyala-nyala, tapi sedikit pun tak menggoyahkan iman mereka (baca Daniel 3:17-18). 




 MENGAPA KITA HARUS MENGALAMI PROSES? (2)
1 Petrus 3:13-22

"Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia." 1 Petrus 3:14a

Melanjutkan renungan kemarin mari lihat contoh lain, Daniel, yang juga harus mengalami pemrosesan dari Tuhan: "Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa." (Daniel 6:17a). Meski demikian Daniel tidak marah dan menyalahkan Tuhan, ia tetap tenang. Ketika berhasil melewati proses itu Tuhan menunjukkan kuasa dan pembelaannya atas Daniel. Tertulis: "Allahku telah mengutus malaikat-nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan." (Daniel 6:23).

Bila saat ini kita sedang mengalami proses dari Tuhan jangan sekali-kali mengeluh dan kecewa kepada Tuhan, karena Dia tahu mana yang terbaik bagi kita, Tuhan Yesus berkata, "Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah." (Yohanes 15:2). Inilah maksud Tuhan membersihkan kita supaya kehidupan kita menjadi indah dan menghasilkan buah lebih banyak lagi. Bersyukurlah bila Tuhan masih memproses kita karena berarti Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk menerima berkat-berkatNya yang baru. Ada tertulis: "Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu,sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula." (Markus 2:22).

Jadi anggur yang baru tidak dapat disimpan dalam kirbat yang lama; anggur baru harus ada dalam kirbat yang baru pula. Artinya Tuhan akan terlebih dahulu membentuk dan memproses kita menjadi 'baru' supaya pada saatnya kita layak menerima berkatNya, karena tidak sedikit orang Kristen yang tidak siap menerima berkat dari Tuhan; ketika hidupnya sudah diberkati mereka malah berbuah tidak lagi setia kepada Tuhan, semakin diberkati malah semakin sombong, semakin diberkati malah semakin meninggalkan pelayanan dan jam-jam ibadah. Maka dari itu perlu kesiapan untuk menerima berkat itu.

Jika Tuhan menilai kita belum siap menerima berkatNya, Dia memproses kita lebih dulu! 

 (Sumber: SD)



Menambahkan:
Dan salah satu alasan adanya proses ialah untuk menjadikan kita manusia-manusia yang tidak hanya berkuantitas tapi juga berkualitas. Kalo kita mengerti proses akan membuat kita timbul seperti emas (manusia berkualitas), maka respon hati yang benarlah yang kita tunjukkan kepada Tuhan atas proses yang Tuhan izinkan.

Respon hati yang benar itu seperti apa sich?
1. Tidak bersungut-sungut. Artinya kita senantiasa mengucap syukur.
2. Tidak tawar hati. Artinya saat ditegur atau disampaikan sesuatu sama Tuhan mulai belajar dengar-
     dengaran.
3. Tetap percaya dan berdoa.
4. Terakhir yang sering terlupakan oleh kita adalah TERSENYUM :)

 Proses itu ibarat bungkus kado, kita gak akan tau hadiah apa yang akan kita dapatkan sebelum membuka bungkusnya.

Rabu, 28 Agustus 2013

Awake, Shine, Impacting Community

Haii,, Para blogger..
Apa kabar??

Sekmen kali ini aku mau bagiin apa yang aku dapat beberapa hari lalu di Youth Awakening Conference.
Stay tune guys :)



Latar Belakang
"Youth Awakening Conference diselenggarakan untuk membangkitkan generasi muda untuk menjadi duta-dutaNya dalam menjalankan setiap mandat Ilahi-Nya. Membangkitkan generasi muda yang tidak kompromi dengan dunia ini dan berani membuat perbedaan", ungkap ketua Panitia Youth Awakening Conference, Hosea Claudio Siringoringo.


 Dan apa aja yang aku dapatkan disana?

1. Generasi yang berdiri diatas kebenaran 
 Kenapa kita tidak bisa berdiri diatas kebenaran?
> Karena tidak ada perasaan 'suka'
Kebenaran bukanlah hukum. Jika kita memindset demikian, setiap akan melakukan sesuatu pasti mikir ini benar atau salah. dosa atau gak. Akhirnya, kita akan jatuh  lagi lagi, lagi, dan lagi. Kebenaran itu berbicara soal hubungan, soal pribadi. Pribadi siapa? Yang pasti pribadi Tuhan Yesus itu sendiri. Hubungan atau relationship pasti punya intensitas waktu yang lebih. Ibarat pacaran, pasti maunya berdua-duaan, mengenal lebih jauh satu sama lain, pokoknya kalo gak ketemu sehari aja, ada rasa gelisah,rindu. Nah, kita sama Tuhan juga gitu.

> Tidak mengenal pribadinya Jesus
Contohnya gini: Kita semua pasti punya orang tua kan? Tau gak apa makanan kesukaannya? Kalau pergi seneng pakai baju model apa? Gaya khas kalau bicara seperti apa sich?  Nah, saat kita gak bisa jawab pertanyaan-pertanyaan itu, sudah dipastikan kita tidak mengenal siapa orang tua kita (Gawat!).


>Kita sama Tuhan belum nyatu
Seseorang yang dikatakan punya relationship minimal memiliki pikiran, rasa, visi yang sama. Ibarat di suatu perusahaan gak mungkin kan antara atasan dan bawahan visinya beda? Kalau beda, maka tidak ada kesatuan. SAMA berarti MENYATU.

  
2. Fokus 
Siapa yang disini gak kepengen sukses? Semua pasti kepengen sukses kan? Apa arti sukses menurut manusia dan Tuhan? Simak dibawah ini: 


Sukses menurut manusia: Apa yang diimpikan terwujud semuanya (kekayaan, jabatan, ketenaran,dll.) sifatnya sementara dan berakhir sia-sia.

Sukses menurut Tuhan: mengetahui apa yang Tuhan taruh dalam hidup kita dan menuntaskannya sampai akhir. Sifatnya kekal dan abadi.


Coba tengok mana yang lebih dominan di kehidupan sekarang ini?  Gak salah untuk menjadi sukses,namun kita harus perhatikan fokus apa yang menjadi bahan langkah kita? Apakah uang? Apakah punya rumah dan mobil mewah? Agar kita punya 'nama' di lingkungan kita? 

"Tetap carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:33)


Yang Tuhan rindukan adalah fokus kita ada sama Tuhan. Hati, pikiran, perasaan kita hanya kepada-Nya. Ketika kita terfokus dengan Tuhan, mencari wajahNya, apa yang gak mungkin bagi manusia, itu mungkin bagi Tuhan. 


"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia" (Kolose3:23) 



Itulah yang aku dapatkan selama mengikuti Youth Awakening Conference. Biarlah, ini boleh menjadi renungan bagi kita untuk menjadi generasi muda yang berdampak bagi keluarga, lingkungan, kota, bahkan bangsa sini. Haleluya!



"Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu." (Yesaya 60:1)