Kamis, 30 Juni 2016

I'm Handle


Seminggu sebelum retreat . . .

Tetibaan mengalami ketakutan dan kegelisahan yang luar biasa tanpa sebab.

Beberapa peristiwa terjadi membuat satu pertanyaan :

"Ada apa Tuhan ?"

Tiga hari pertama

Aku tidak bisa membendung ketakutan dan kegelisahanku

Satu-satunya hanya berdoa, mencurahkan sama Tuhan

Hari ke-empat sampai sekarang jauh lebih baik

Ketakutan dan kegelisahan itu mereda.


Bukan Tuhan Yesus namaNya kalau tidak ada 1001 cara untuk menghiburku, memberiku pengertian.

Timeline sosial mediaku tiba-tiba muncul quotes-quotes yang 'aku' banget. Seperti menyapa :

"Hai Jess, tenang saja."


Sesi pertama hari kedua retreat . . .

Worship Leader menyanyikan satu lagu yang baru pertama kali aku dengar.

Isi lagu tersebut seperti bicara sama aku.

Tiap katanya mengalun indah di hatiku

Setelah sesi, aku tanya apa judul lagunya lalu aku download.

Akhirnya . . .

Lagu tersebut berkumandang di telingaku tiap hari.


Tak berhenti sampai disitu,

DIA benar-benar membuatku yakin

Beberapa hari lalu dapat satu ayat yang bilang begini :

"”Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan” (Yesaya 41:10)"


Satu hal yang diingatkan, apapun ketakutanmu, kegelisahanmu, proses apapun yang kamu lewati, terus puji-puji DIA, terus naikkan ucapan syukur. Ingat, janji-Nya ayat di atas, Tuhan yang memegang tangan kita yang membawa kemenangan, kemenangan sejati. Bagian kita, adalah mempercayai IA seutuhnya dan berjalan pada jalur yang telah ditetapkan-Nya.

Maukah kita belajar taruh hidup kita sepenuhnya sama Tuhan ?

Kiranya Tuhan Yesus menolong.

Cekidot yang penasaran sama lagunya :)




Sabtu, 11 Juni 2016

Untukmu Yang Lupa Makna

Tetibaan Indonesia sedang heboh dengan penutupan paksa rumah makan di Tangerang, Banten. Oknum-oknum berbaju coklat itu berdalih tidak boleh membuka rumah makan di siang hari karena sedang menjalankan ibadah puasa. Sedih mendengar dan membaca kisah itu. Mau marah sih sebenarnya, tapi ingat lagi, kalau marah pun percuma.

Aku percaya, tidak ada sesuatu terjadi tanpa maksud-Nya, tanpa pelajaran yang bisa kita petik.

Dan inilah pelajaran yang aku dapat.

KITA KEHILANGAN MAKNA.

Setiap hari kita punya aktifitas. Baik itu sekolah, bekerja, bahkan pelayanan. Kita juga sering dapat wejangan yang pasti gak asing.

Yang terjadi dalam hidup kita adalah : karena terlalu sering melakukan sesuatu atau dengar sesuatu, hal itu jadi biasa aja. Tidak ada lagi ensensi yang 'Wah' seperti pertama kali kita lakukan.

Kisah yang heboh sampai seorang komika berinisiatif menggalang dana tersebut, membuat aku bertanya :

"Apakah arti menjalankan ibadah puasa ? "

"Apakah sekedar menahan haus dan lapar ?"

"Apakah hanya sebuah kewajiban biar gak masuk neraka ?"

***

Sebuah kutipan berkata  :

"Sang pemberi hadiah adalah satu-satunya alasan kita menghormati sebuah hadiah. Jikalau kita tidak menghormati hadiahnya, maka saya tidak menghormati Sang Pemberi."

Secara sederhana, makna apa yang kita pikirkan, dapatkan, itulah yang mempengaruhi cara kita melakukannya.

Guys,

Mari kita croscheck diri kita lagi.

Apakah yang kita jalani, lakukan masih sama seperti pertama kali kita temukan?

Atau justru kita mulai kehilangan gairah atau semangat ?

Mulai merasakan sebagai sebuah rutinitas ?

Kalau itu terjadi. . .

Sesegera mungkin cari tau apa penyebabnya dan obati.

Gimana cara obatinnya ?

Buka hati, datang sama Tuhan Yesus, berdoa, ceritakan apa yang kita rasakan, dan biarkan kasih-Nya memulihkan kita.

Cari mentor atau pembimbing rohani agar mereka bisa turut menolong kita.

***

Rabu, 08 Juni 2016

YPCC Goes to Bandung

Seminggu berlalu...


Masih teringat jelas moment-moment yang tidak pernah aku impikan sebelumnya. 



Jadwal yang super padat tidak mengurangi makna, pelajaran, dan rhema yang ku dapat. 


 Disinilah aku coba bagikan sama kalian. 



Awal sampai Bandung perkenalan antar YPCC  tak lupa tukar cerita kemudian shooting. Setelah makan siang, aku dan YPCC lainnya check in hotel dan persiapan untuk open booth plus nonton konser Hilsong.



Saat konser berlangsung...


Aku menikmati tiap Lagu-lagu dan antusias anak-anak muda disana. Sampai satu titik, Tuhan mulai ingetin sesuatu.



Revival.


Buat aku kata itu gak asing.



Satu kalimat yang aku tangkap dan jadi perenungan : "Revival dimulai dari dalam diri kita."


Apakah makna sebenarnya dari revival ? 



Aku diingatkan kaya gini, revival itu coming again, bahasa rohaninya restorasi. Dipulihkan. Jadi, waktu kita bilang revival artinya kita bersedia untuk di angkat, di pulihkan dari cara-cara hidup yang lama.


Berapa sering kita dengar, "Ayo berdoa agar revival terjadi di keluarga, di sekolah/kampus, di pekerjaan, bahkan di Bangsa?"


Pertanyaan besar: "Sudahkah kita alami revival itu ?"



Revival saja tidak cukup, butuh movement.



Apa itu Movement ?


Movement mengacu kepada perpindahan atau tindakan yang bergerak menuju pada tujuan / bergerak maju.
Ada perubahan dari lama ke baru.



Disini kita mulai menunjukkan hal-hal baru muncul dari dalam diri kita.



Sekilas berpikir, "Kenapa harus dari diri kita dulu ?"



Jawabannya sederhana : "Kalau gak mulai dari dalam diri kita, namanya omong kosong."


 

Kita tidak bisa kasih hal-hal positif, hal-hal benar yang sifatnya abadi kalau kita gak belajar untuk hidupi hal-hal positif, kebenaran itu. Waktu kita sudah hidupi, tanpa sadar menjadi karakter kita (tanpa harus di suruh-suruh lagi).


Intinya, kita tidak boleh bosan untuk minta Tuhan perbaharui hati dan pikiran kita setiap hari, setiap saat bahkan. Terus belajar memperbaiki hal-hal yang kurang tepat di hidup kita. Minta tuntunan Tuhan di dalam semua aspek hidup kita.



Dengan demikian, "... terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."



#shareHisstory
#ShareHislove
#ypccgoestobandungstory