Jumat, 29 Januari 2016

Grabike

Jumat terakhir di bulan Januari. 

Mungkin hari berjalan cepat dari tanggal 1 sampai 29 ini.
Tapi buat bidang keuangan rasanya lama banget. Makin mengakhiri bulan ini, tabungan semakin angkat kedua tangan, angkat kaki juga mungkin, terus teriak "help me, help me". Duh.. Sedih dengernya. 

Beberapa menit sebelum pulang, mami chat aku :

Mom : "Jess, pulang bisa naik grabike biar cepet ? Mami mau antar dede soalnya"

Me : "Okay. Tar coba pesan grabike yaa" 

Dalam hati : "Uang pas-pasan naik grabike. Rencana awal mau naik kopaja dan angkot biar 
menghemat. Lumayan buat perjalanan besok." 

"Tapi ya sudahlah. Ini penting banget. Karena di rumah ada popo. Gak mungkin di tinggal sendirian."
Batinku berdiskusi sendiri. 

Nah, grabike punya promo. Kalau non peak hours Rp 12.000. Kalau peak hours (16.00-19.00)  Rp 18.000. 

Karena jam kantorku berakhir pukul 17.00 WIB, otomatis masuk peak hours. Setelah jam 17.00 aku pesan grabike lewat aplikasinya yang bentar lagi mau berubah brand jadi "GRAB".
Search tempat penjemputan dan penurunan, masukkan kode promo 'GRABYANGAMAN', pesan buat driver. 

Kalian tau apa yang terjadi ? 

Kode yang aku masukkan berhasil ngebike Rp 12.000.
Serius nih ? 

Gak pikir lama langsung aku confirm lalu pesan grabike. 

Di sela-sela nunggu dapat driver, aku masih berfikir.

"Beneran 12.000 ?"

Dua kali gak dapat driver pas ketiga kalinya baru dapat

Sepanjang perjalanan, merasa seperti mimpi, sampai tiba di tujuan drivernya bilang : "12.000 bu" 

Disitu saya bahagia. 

Favor of God banget.

Bersyukur banget banget, Tuhan tolong aku. DIA sediakan semua tepat pada waktunya. 

Ketika di luar sana berkata : "kerja tuh enak, bisa punya uang sendiri, mau beli apapun gak lagi minta sama orang tua" 

Iya, punya penghasilan sendiri itu salah satu pencapaian atau naik level di kehidupan ini. Tapi punya uang sendiri gak berarti bisa beli apapun, bisa kemana pun, bisa berbuat apapun yang kita mau. 

Dari awal aku kerja, Tuhan udah kasih tanggung jawab yang cukup besar bagi  seumuran aku.

Kadang, aku bertanya sama Tuhan, "Kenapa Engkau begitu yakin aku bisa menjalankan tugas ini?"
Bapa yang penuh kasih itu menjawab : "Kamu pasti bisa anak-Ku. Aku selalu ada untukmu. Berjalanlah, berlarilah." 

Kejadian hari ini hanya salah satu dari bukti kalau Tuhan gak pernah tinggalin aku. Bukti DIA sedang mengendong ketika jalanku sudah tertatih-tatih. 

Tuhan sedang didik aku untuk mempercayai-Nya 100%. Ya, gak lagi 50%, 70%, atau 99%. Beliau minta 100%! 

Blessing ini mengingatkan lagi untuk lebih fokus sama Tuhan. Lebih andalkan-Nya. Lebih 
membiarkan IA berkarya atas hidup kita. 

Terima kasih banyak Tuhan Yesus. Engkau baik. Sungguh baik. Teramat baik bagi hidupku :') 

"Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?"

Sampai disini ceritaku. 

Percaya dan yakinlah, pemeliharan Tuhan selalu sempurna bagi setiap orang yang mengasihiNya :) 

God bless you. 


#Bahagiaitusederhana

Berjalan Dalam Perkenanan Tuhan


Yosua 1:7

“Hanya kuatkan dan teguhkan hatimu, dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi”


Kenapa masih ada orang yang tidak beruntung ?

Kita belajar dari Daud, sebelum mengalahkan goliat dan menjadi Raja. Ia adalah seorang gembala dari 2-3 ekor domba. Musuh dari domba-domba itu adalah singa. Secara logika, mengapa domba yang hanya 2-3 ekor musuhnya sebesar singa ? Rasanya gak masuk akal. Tapi dibalik itu Tuhan sedang mempersiapkan Daud untuk rencana-Nya yang besar.

Tidak ada orang yang tiba-tiba pintar kalau gak pernah berlatih dan belajar. Gak ada orang jadi sabar banget kalau gak  berusaha mengontrol emosinya. Begitu juga dengan Daud, dia gak bisa mengalahkan Goliat jika tidak belajar menghalau singa-singa itu. Selain itu Daud orang yang setia. Berapa pun domba yang ada, Daud tetap sungguh-sungguh mengejarkan tugasnya.

Jadi, kalau ada yang bilang kenapa masih ada orang gak beruntung sebenarnya bukan gak beruntung. Tuhan sedang mempersiapkan seseorang itu untuk terima tugas yang lebih besar lagi. Tuhan sedang melatih agar manusia yang dipilihNya bertumbuh di dalam iman dan kesetiaan.


Yakinlah, God's favor itu ujungnya keberutungan.


Ciri atau hal apa saja yang harus kita lakukan supaya mengalami perkenanan Tuhan ?

1. Yosua 1:7a
"Hanya kuatkan dan teguhkan hatimu, dengan sungguh-sungguh"
Arinya : Harus mnjaga hati kita dengan baik. Apa yang ada di hati kita, itulah yang terpancar di kehidupan kita (Amsal 4:23).

 2. Yosua 1:7b
"bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa"
Artinya : Kita itu domba. Ciri domba adalah lemah, perlu dituntun. kenapa gembala jalannya di depan ? Supaya bisa menuntun dombanya. Seoarang gembala juga mengendong dombanya, kalau bandel, sakit. Tujuannya di gendong supaya domba makin dekat dengan gembala. Gitu juga kita. Tuhan akan gendong kita waktu kita mulai tertatih-tatih jalannya, mengobati kita sakit, supaya kita makin dekat sama Tuhan dan terus mengandalkanNya. Satu kata, hati-hati. Tanya Tuhan dulu apapun yang ingin kita kerjakan.

3. Yosua 1:7c
" janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri.."
Artinya : Jadilah orang gak hanya percaya tapi bisa dipercaya oleh Tuhan. Lakukan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Memiliki intregitas yang tinggi.

Yohanes 15:2
"Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah

Setiap kita memiliki kesempatan yang diberikan Tuhan untuk memperbaiki diri, memaksimalkan potensi, dan menjadi berkat bagi banyak orang.

*Firman Tuhan yang memberkati aku hari ini*

God Bless You.


Jumat, 08 Januari 2016

Perjalanan YPCC 4 Jakarta


Satu kata mengawali perjalanan ini. 

Iseng.

Ya, iseng mengisi form YPCC yang diumumkan oleh YesHeis melalui akun twitternya. Aku gak tau pasti asal muasal akun YesHesis muncul di timeline aku. Dengan apa adanya aku menikmati setiap postingannya.


Di suatu siang, tepatnya tanggal 25 Agustus 2015.
Sebuah pesan singkat menyita perhatianku (tau aja lagi jam-jam kritis)

Hallo YPCC Community Class 4! Perkenalkan saya adalah Sheila Sarayar, mentor temen2 untuk kota Jabodetabek dalam YPCC YesHEis Community Class 4 J. Kelas kita akan mulai minggu depan secara online yaa.. Sebelum kita memulai kelas2 ini. Saya akan add fb temen2 dan akan invite temen2 ke grup YPCC 4. Temen2 jg bisa kontek saya di nomor ini yah, bisa melalui WA or Line :) . Salam kenal semua!^^

Asli. Aku lupa banget soal YPCC. Kalau gak ada pesan singkat itu sampai sekarang aku gak tau pernah mendaftarkan diri ke YesHeis. (Makasih loch YesHeis udah ingetin aku).


Seperti kebanyakan orang, aku hanya tau YesHeis itu sebuah akun sosmed berbasis rohani. Ternyata salah, setelah dijelaskan oleh kak Sheila pada pertemuan pertama di Dunkin Donat Semanggi, YesHeis adalah sebuah organisasi. Sebagai jembatan berbagai gereja dan menghubungkan orang-orang di luar sana yang belum kenal Tuhan.(intinya begitu)

 
Pembinaan ini berjalan kurang lebih tiga bulan. Dimana setiap minggunya ada misi-misi yang harus dikerjakan. Misi-misi itulah yang mengajarkan aku banyak hal. Setiap misinya memiliki aneka rasa, ada senang, sedih, galau, deg-degkan, takut, dan lain-lain. Misi yang bikin senang dan takut waktu ikut open booth. Senang bertemu anak-anak muda yang antusias banget sama Tuhan dan takut karena belum pernah pergi ke gereja-gereja yang berbeda karakter.

Misi bikin galau waktu pengenalan konten-konten YesHeis dan menulis caption atau narasi supaya orang-orang tertarik melihat video-videonya. Itu mikir lama banget sampai berhari-hari. Gak tau mau nulis apa. Hampir menyerah.

Misi bikin deg-degkan adalah menjadi responden. Kenapa ? Kepikiran kalau jawabnya salah gimana? Kalau mengarahkan gak bener gimana ? Berasa dosa besar sampai menjerumuskan anak orang. Buat misi yang ini perlu pembinaan yang intesif, kalau perlu belajar konseling dan psikologi :) Tapi.. semua misi-misi yang ada membuat aku terkesan. Waoh bangetlah.

YPCC 4 mempertemukan aku dengan orang-orang yang belum pernah aku jumpai. Ternyata mereka semua welcome banget. Gokil habis, penuh cerita-cerita yang menggungah hati. Rasanya kaya udah kenal lama banget sama mereka. Yang istimewa dari YPCC 4 adalah mempertemukan aku dengan teman main, teman seperjuangan di masa kecil (walau belum ketemu secara fisik). Dan yang terbaru, temen gereja aku (yang jarang ketemu) ternyata kenal sama bro Roy. Amazing banget kan? (Kalau kata Tuhan bumi itu tumpuan kaki-Nya, makanya kenapa bisa ada kejadian ini) Terima kasih Tuhan :)

Pertemuan ke-4 YPPC 4 sekaligus gathering dan graduation menjadi satu moment yang sampai sekarang kepikiran terus. Jadi setelah pertemuan itu, tiba-tiba aku di ingetin satu quotes yang pernah jadi rhema banget beberapa tahun lalu.

“Kalau Tuhan sudah memilih kamu, tidak ada rencana Tuhan yang gagal”

Aku menyadari, bisa lulus YPCC 4 ini bukan karena aku bisa, aku kuat. Itu karena Tuhan sendiri yang telah memilih aku. Tuhanlah yang memampukan aku sampai di titik ini. Aku yakin, teman-teman yang bisa menyelesaikan ‘pertandingan’ misi selama kurang lebih tiga bulan ini, karena Tuhan punya rencana indah atas hidup kita. Dia, Sang sutradara dan penulis hidup kita sedang merancangkan satu ‘film’ dan ‘buku’ yang layak di tonton serta di baca untuk miliaran manusia di dunia ini. 

Awal tahun ini aku di ingetin untuk punya semangat. Kalau kata Merry Riana : “Semangat itu seperti bahan bakar. Kalau kita kehabisan bahan bakar, kita gak bisa sampai ke tempat tujuan. Dengan semangat dan keberanian kita bisa mencapai hal-hal besar dan sukses.”

Kalau diterjemahkan dalam bahasa rohani, semangat itu Roh-Nya Tuhan, sedangkan keberanian adalah kuasa yang Tuhan berikan.


Akhirnya,

Kelulusan ini adalah awal perjalanan kita. Doaku, kita tetap berada di track-Nya. Tetap belajar menyelaraskan apa yang menjadi kehendak Tuhan atas hidup kita. Tetap solid, tetap unity dan rendah hati. Bersatu untuk mengerjakan apa yang menjadi visinya Tuhan.


Terima kasih mentor kesayangan, Kak Sheila Sarayar. Teman-teman seperjuangan, John Kennard Justin, Jaya Chandra, Dodi Alexsander Manalu dan Roy Lambok. YPCC 3, kak Demminor dan Ko Ferry. Tak Lupa tim hore YPCC 4, Cakalim alias Christian Alkalim.

Kalian luar biasa!

God Bless you all..


Sebagai penutup tulisan ini, 

“Hidupku adalah perjalananku bersama Tuhan. Perjalanan ini mungkin tidak mudah, tapi saya yakin seluruh perjalanan ini sangat berharga”