Selasa, 29 November 2016

Bisa Lewat Apapun





~
Tuhan tak pernah janji
langit selalu biru
Tetapi Dia berjanji
selalu menyertai

Tuhan tak pernah janji
jalan selalu rata
Tetapi Dia berjanji
berikan kekuatan

Jangan pernah menyerah
jangan berputus asa
Mujizat Tuhan ada
saat hati menyembah

Jangan pernah menyerah
jangan berputus asa
Mujizat Tuhan ada
bagi yang setia dan percaya

***

Mendadak lagu di atas yang dinyanyikan oleh Edward Chen feat Justin Faith Chen memberkati aku saat COOL tadi (29/11), padahal suka dengar di radio.

Satu kalimat dari lagu ini yang merema adalah : “saat hati menyembah “

Hati yang menyembah itu seperti apa ?

Sebelumnya kita lihat dulu ulasan berikut ini :

Dalam bahasa Yunani kata Menyembah disebut Proskuneo

Arti kata menyembah ‘Proskuneo’ yakni :


1.      Mencium
Yang namanya mencium gak mungkin dari jarak jauh, pasti dilakukan dengan jarak dekat. Menyembah Tuhan seharusnya seperti ini, dilakukan dengan keintimanan dan kedekatan hubungan dengan Tuhan.


2.      Seperti Anjing yang menjilat tangan tuanya
Kata asal proskuneo adalah pros artinya kedekatan dan kuon artinya anjing. Kalau digabungin menjadi :“like a dog licking his master’s hand” atau Seperti anjing menjilat tangan tuannya. Yang punya peliharan Anjing pasti gak asing kalau tangan atau kakinya dijilatin. Jadi tuh ya.. seekor anjing yang menjilati tangan atau kaki kita bukan Karena jorok, tetapi ekspresi kasihnya, kesetiaan, dan ketaatannya. Saat kita menyembah Tuhan, kita perlu merendahkan diri di hadapanNya. Jadi ketika menyembah Tuhan itu ekspresi kasih, kesetiaan, dan ketaatan kita sama Tuhan, Ketaatan Karena kasih bukan Karena terpaksa atau ogah-ogahan.


3.      Bersujud atau tersungkur dalam pemujaan dan penghormatan
 
Dalam Wahyu 4 :10-11 demikian Firman Tuhan :

4:10 “maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu  di hadapan Dia  yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa;  sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan,”

24 tua-tua artinya orang yang dituakan, yang paling dihormati, yang punya kedudukan yang sangat tinggi di Sorga namun saat menyembah Tuhan mereka tersungkur. Demikian juga dengan kita, ketika menyembah Tuha dengan bersujud, tersungkur, atau mengangkat tangan bukan semata-mata supaya dilihat orang. Supaya dibilang ‘suci’, ‘rohani’, tetapi benar-benar menghormati yang lahir dari hati kita.

Ayat di atas juga mengatakan “Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu”. Ini berbicara penghormatan atau sesuatu yang tinggi (berharga) dalam hidup kita. Apakah itu kepintaran kita ? Kekuatan kita ? Jabatan kita ? Uang kita ? Kita mau belajar seperti 24 tua-tua, menanggalkan apapun yang berharga di dalam hidup kita saat menyembah Tuhan. Dengan kata lain, penyerahan diri total sama Tuhan.


Dari arti dan penjelasan yang baru saja kita baca, aku belajar, arti hati yang menyembah adalah kerendahan hati, penyerahan diri yang utuh di hadapan Tuhan, serta ucapan syukur.


Lagu ini mengingatkan aku dan kita semua untuk tidak menyerah, tidak putus asa, tetapi tetap memuji-muji Tuhan (baca : menyembah dengan hati yang benar dan tulus) apapun yang kita hadapi. Menaruh setiap pengharapan kita di dalam Tuhan Yesus. Penuhi diri dengan Firman Tuhan. Seperti pesan Tuhan kepada Yosua : “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu.”


***


Sekian ‘curhat’ Jessica.

Selamat menanti bulan baru dan menyongsong tahun yang baru.

Kiranya hidup kita terus diperbaharui semakin serupa dengan-Nya.

Amin.

Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar