Jumat, 22 November 2013

Tak pernah Tertidur

Syalooooommmm,,
Apa kabar semuaaanyaaaa ?
Pasti baik-baik aja kan?
:D :D

Lama tidak bersentuhan dengan blog ini, bukan karena aku sedang ngambek. But... aku sedang diajak 'jalan-jalan' dalam sebuah perenungan dan bermain dengan ombak-ombak kehidupan yang datang silih berganti. (Senangnya.. masih selamat dalam permainan 'surfing' itu).

Belajar apa aja sich aku selama 'off'' dari blog ini?

1. God Is Able
Cerita ini bermula saat Tuhan izinkan kami (Keluarga besar GBI Metro Permata) mengadakan sebuah seminar, KKR, bertakjub Raising The Standard di SMK Yadika 4, Karang Tegah pada 9 November 2013. Aku mau cerita dari 'pengalaman' aku. Nama SMK Yadika 4 bukan hal asing bagiku. Kenapa? Secara sekolah itu alummni saya (Kebangetan sih kalo sampe gak kenal). Nah, di sekolah ini, setiap jumat selalu ada persekutuan doa atau Rokkris. Waktu aku masih sekolah disana, aku bersama beberapa temanku pernah punya usul untuk mengadakan semacam KKR atau seminar. Namun, sampai kami menyandang gelar alummni, 'cita-cita' kami belum terwujud. Nah, ketika aku mendapatkan kabar dari kabid youth kalo alummni aku akan mengadakan seminar, terkejut! Bahkan sampai hari 'H' aku masih gak percaya.

"Kalau Tuhan yang sudah turun tangan, kita hanya bisa tercengang-cengang melihat karya-Nya"

Aku sukacita banget. Kalo ingat zaman sekolah, rasanya mustahil bisa adakan seminar-seminar gitu. Jangankan seminar, pentas seni aja susahnya minta ampuuunnn. Apa yang mustahil bagi manusia, itu mungkin buat Tuhan. Ya, Tuhan sanggup!


2. Tidak sendiri
Satu titik, aku cukup merasakan berjuang seorang diri. Kepercayaan, beban, yang Tuhan kasih, itu harus aku jalanin sendiri. Aku mengharapkan ada 'malaikat' bersamaku, tapi kenyataannya bukan seperti yang aku harapkan. Secara manusiawi, udah gak kuat menanggungnya. Aku sampai bilang: "Tuhan, ini terlalu besar, aku gak sanggup harus tanggung sendiri". Dalam masa satu titik yang sulit untuk diterka, aku hanya diajak mengingat peristiwa RTS diatas, mengingatkan kalau Tuhan pasti sanggup. Satu lagi, bahwa sebenarnya aku tidak berjuang sendiri, ada Tuhan Yesus. Meski secara kasat mata sendiri, nyatanya memang tidak.

"Jika kita masih bisa tersenyum, itu bukti bahwa kita tidak berjuang sendiri dalam hidup ini :)"


3. Menjadi Pemenang Sejati
Beberapa hari yang lalu, aku mendengarkan renungan di salah satu channel radio. Nah, aku ringkas seperti dibawah ini:

"Saat dalam masalah pilihannya hanya dua, tetap semangat atau menyerah"

Bagaimana caranya tetap semangat ditengah-tengah masalah?
1. Miliki sikap hati yang benar
Jangan fokus dengan masalahnya, tapi pandang dan syukurilah berkat-berkat lain yg ada di hidup kita (bisa bernafas, tersenyum, tertawa, melakukan aktivitas)

2. Miliki pola pikir yang benar
Tanamkan pada diri kita bahwa setiap kejadian or masalah pasti ada maksud baik, ada tujuan Tuhan yang ingin digenapi dalam hidup kita. (tetap berfikir positif)

3. Miliki keyakinan atau iman yang benar
Perkatakan pada diri kita bahwa setiap masalah, ada jalan keluarnya dan kita keluar jadi pemenang.

"Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA, yang memberi kekuatan kepadaku"

#Lebih #dari #pemenang


Waktu denger renungan diatas, berasa dapat semangat baru dan peneguhan. Meski, pembahasan masalah yang dibawakan dalam renungan di radio itu berbeda dari apa yang aku alami, satu hal yang aku tangkap yaaaa menjadi PE-ME-NANG.

"Pemenang pengecut>> Memilih melintasi jalan lain saat menemukan bebatuan ditengah perlombaan."

"Pemenang sejati>> Memilih meneruskan perjalanan meski ada bebatuan yang menghalangi"


Kesimpulan dari semua pembelajaran episode kali ini adalah tentang janji Tuhan.
Kadangkala, kita mulai lelah dalam menantikan janji-janjiNya. Kita merasa, "kok gak kunjung datang", "Kenapa begini? Kenapa begitu?", Seolah, dibawa jauh dari impian atau janji yang diberikanNya. Dari sini, aku juga diingatkan tentang iman, tanpa iman orang tidak mungkin berkenan kepada Allah (Ibrani 11:6). Sederhananya, ora let labora. 

Menutup cuap-cuap blog ini aku kutip satu kalimat :

"Ketika kita merasa Tuhan tidak melakukan apapun, maka pada saat itu DIA sedang melakukan yang terbaik"

God Bless you all,

Jessica

Senin, 04 November 2013

SATPOL PP: Aku Belajar Berjalan

“Jika Tuhan yang  mempercayakan, IA sendiri akan memampukan dan menguatkan. Janji-Nya, Allah turut bekerja dalam segala sesuatunya”

2 November 2013 menjadi hari yang special untuk ku. Kenapa? Tepat hari itu, COOL SATPOL PP genap berusia satu tahun. (Yeaayy!) Puji Tuhan, semua karena kasih dan anugrahNya yang senantiasa menyertai. Hmmm… Mau nostalgia sedikit yaa tentang Cool ini J

Sebelum ada Cool ini, aku tergabung di Cool Kopasus yang dibina oleh kak Tio. Disana, kita bisa sharring bareng, doa, nyanyi bahkan fellowship ke luar. Pokoknya bersyukur banget akhirnya menemukan kelompok kecil seperti ini setelah vakum 3-4 tahun. Suatu hari kak Tio berkata: “Bagaimana kalau kita buka Cool baru di rumah Jessica?” Aku yang mendengarkan pertanyaan itu agak kaget, secara aku belum lama tergabung di Cool Kopasus. Singkat cerita, setelah mendapatkan izin dari keluargaku, kak Tio merelasasikan cita-citanya kepada kabid Youth, kak Bambang.

Sejujurnya,antara iya dan tidak, antara mimpi atau kenyataan. Posisi ku saat itu ada dalam proses panjang dimana aku dituntut untuk banyak mengambil keputusan yang tidak mudah. Ditambah lagi dengan kabar kak Tio mau diutus ke Belitung. Pertanyaan aku cuma satu: “Terus Coolnya?” Lalu, kami sepakat melahirkan Cool baru dari Kopasus pada tanggal 2 November 2012 yang dibuka langsung oleh Bapak Rohani kami, Pak Rudi Dermawan.

Satu bulan pertama, aku bisa sedikit tenang karena Cool ini berjalan masih dibimbing oleh kak Tio. Namun Januari 2013 aku harus menabahkan diri Cool ini tanpa bimbingannya. Kak Tio berangkat ke Belitung. Kami semua sedih sekali (aku sedih pake bangetnya double).  Berat rasanya untuk ‘merelakan’ pengutusan kak Tio. Kenapa? Satu sisi, diriku belum rampung dengan semua proses yang ada. Sisi lain, Kak Tio pergi dengan meninggalkan estafetnya kepadaku. Estafet yang aku sendiri pun tidak tau mau lakukan apa? Mau dibawa kemana cool ini? (Kaya lagu :D).  Tiga bulan pertama adalah waktu penyesuaian paling berat. antara percaya dan tidak. Mau nyerah tapi gak mungkin. Sedih iya, bahagia juga iya. Semua rasa jadi satu (bingung kan?)

“Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita pasti ada hikmahnya. Ada pelajaran yang bisa kita petik



Melalui Cool ini, Tuhan pakai sebagai alat untuk membuatku mengerti tentang keberadaan hidupku dan pengutusan. Apa yang kelihatan mustahil bagiku, itu sangat mungkin bagiMu, terima kasih Bapa :’)

Demikianlah nostalgia saya dan tak lupa aku mau mengucapkan terima kasih tak terhingga untuk Tuhan Yesus atas favorNya yang amazing banget, Terima kasih Tuhan, terima kasih :’). Buat kak Bambang dan ci Martha yang sudah support sejak awal, untuk Kopasus atas semangatnya, thanks a lot. Tanpa Tuhan tidak mungkin ada Kopasus dan tanpa Kopasus tidak mungkin ada Satpol PP (Hihihi^^) Dan terspesial untuk kakak Pembina Cool kita, kak Tio. Makasih banyak udah percayakan aku atas Cool ini. Aku yakin itu otoritas dari Tuhan. Makasih buat semua masukan dan sharring-sharringnya. Kalau Tuhan mengizinkan, suatu hari nanti Satpol PP bisa melahirkan TNI, TNA, Polisi, satpam atau hansip mungkin. (hahaha.. amin.. amin..) Tetap semangat yaa kak disana, doakan kami bisa segera berkunjung ke Belitung. Hehehe.. Ahhk! Haru dan bahagia itu jadi satu :’)

Aku belajar, setiap kepercayaan yang Tuhan izinkan apapun itu bentuknya karena DIA tau kapasitas kita. Ya, tidak ada perjalanan tanpa batu kerikil atau laut tanpa ombak. Namun, tanganNyalah yang memegang tangan kita untuk membawa kemenangan demi kemenangan.

“Kalau Tuhan sudah memilih kamu, tidak ada rencana Tuhan yang gagal”


“Selamat ulang tahun ‘keluarga kecilku’, keep humble yaa :’) Semakin unity dan terus bertumbuh dalam Tuhan J Jesus bless  us <3”