Selasa, 30 Mei 2017

Uang Tunai Rp 399.0000 ?



"Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun menurun." (Mazmur 100:5)


Sebagian orang bekerja bilang hari-hari ini tanggal tua dan tidak dipungkiri terjadi juga sama aku.

Bulan ini ngerasa panjang banget (kalau lihat dompet dan ATM gak perlu ditanya lagi.. Hahaha)

Pagi ini menjadi hari yang tak biasa. Jam berputar lama banget dan gak biasanya jam setengah 8 aku udah rapi dan siap berangkat. Dari kemarin kepikiran naik angkot berangkat kerja. Yang terjadi tadi pagi aku pesen uber motor sambil berkata dalam hati : "ya gpp korbain 20 rb ini (uang yang harusnya ditabung)". Akhirnya ubernya datang, ternyata juga pernah anter adeku.


Belum ada seperempata jalan (saat itu ada di jalan namanya pojok), motor berjalan sangat pelan dan merasakan ketidakseimbangan, yak ban nya bocor dan agak susah mencari tambal ban.

Lalu bapaknya bilang : "Turun sini aja, nanti order lagi. Gpp gak usah bayar"

Singkat cerita, aku turun dan berniat memesan kembali. Tiba-tiba datanglah angkot di depanku. Aku pun naik tanpa mikir panjang. Jam menunjukkan pukul 08.08 WIB. Jalanan cukup bersahabat , hanya macet sedikit, seketika turun hujan deras sampai tiba di kantor.


Akhirnya, pagi ini aku hanya membutuhkan ongkos Rp 5000 dari rumah sampai kantor plus gak basah kuyup kehujanan.


***

Sore ini tiba-tiba dapat kiriman surat dan bilang aku peserta yang mendapatkan uang tunai sebesar Rp 399.000. Padahal aku tak pernah membeli barang atau login ke easy shopping (nama perusahaannya).
Aku tertawa saja menerima dan membaca suratnya. Masa gak ngapa-ngapain dapat uang sebanyak itu ? Uang beneran atau uang monopoli ?


Beli rumah yuks


***

Yak, aku belajar dan terus belajar. Bahwa mempercayakan hidup kita 100% sama Tuhan Yesus butuh iman yang nekad. Kadang, aku masih takut, cemas, kuatir. akan apa yang terjadi di hidupku. Dengan sabar dan penuh kasih, Ia mengingatkan dan berkata : Kasih setia Tuhan itu selama-lamanya.

Kuncinya ada di Mazmur 105 : 3-5

(3) "Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN!

(4) "Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!"

(5) "Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya"


Mungkin akan banyak goncangan terjadi di dalam hidup kita, namun Firman-Nya mengingatkan agar diam di dalam hadiratNya, ingat kebaikanNya. mencari Tuhan artinya memfokuskan pikiran, perasaan, bahkan hidup kita hanya kepada Bapa.


Dia sudah menyediakan, maukah kita melangkah mengikuti jalan-jalanNya ?


Praise The Lord!


Jakarta, 29 Mei 2017


Minggu, 21 Mei 2017

Pelajaran Dari Customer Gojek


Siang ini . . .

Belum lama pulang gereja.

Mengantarkan papi, mami ke depan rumah karena mau pergi.

Datanglah seorang driver Gojek bertanya :

"Permisi, mau tanya C 26 no 4 dimana ?"

"Ini Pak" (Jawab mami sambil menunjukkan rumah dimaksud)

"Tapi ini rumah kosong Pak. Salah alamat tidak  ?"

"Coba Ibu lihat alamatnya bener kan ?"

Lalu mami minta tolong aku melihat alamat yang ada di aplikasi driver tersebut. Dan Ternyata benar alamatnya sesuai.

"Nama customernya siapa Pak "

"Ibu Diyah."

"Sudah Bapak telepon ?"

"Sudah. Tapi tidak di angkat-angkat."






Kami mencoba menghubungi Ibu Diyah menggunakan nomor telepon lain. Diangkat tapi gak dijawab. Coba hubungin lagi gak bisa. Raut wajah driver yang diketahui bernama Pak Yapta hani terlihat sedih. Kenapa ? Yak, jadi Ibu Diyah ini memesan nasi padang sederhana menggunakan aplikasi GO-FOOD. Pesannya bukan satu tetapi lima.. Kami merasa kasihan melihatnya. Akhirnya kami bayarkan pesanan tersebut. Saya berniat untuk membantu bapak ini menghubungi customer service gojek karena sudah tertipu oleh customer. Saya meminta data-data akurat seperti screen shoot pesanan, nomor telepon, nama driver, dan bukti makanan plus struknya. Pak Yapta hani pun pulang dengan hati senang.



Di dalam Rumah ...

Ci Rifka dan aku penasaran sama Ibu Diyah ini. Cobalah di telepon lagi.

Diangkat lalu mati. Tapi akhirnya telepon balik.

Aku menjelaskan kronolgi kejadiannya dengan Ibu Diyah. Setelah aku tanya-tanya teryata alamatnya bukan no 4 tapi no 1. Awalnya aku meminta beliau mengambil nasi padangnya di rumah, tapi dari jawaban yang diterima seperti ngelak dan gak mau ambil lalu teleponnya di tutup. Akhirnya aku ke rumahnya.


***


Sempet kesel karena beliau sendiri seperti tidak ada etikat baik. Sampai berpikiran negatif kalau beliau mau nipu driver gojek. Setidaknya ini yang bisa kita ambil hikmahnya.

Kalau memang maps di aplikasi tidak bisa sesuai dengan alamat yang dituju tolonglah sms atau telepon drivernya memberikan alamat sejelas-jelasnya. Kenapa ? Supaya tidak ada yang dirugikan satu sama lain. Ada telepon ya diangkat. Satu hal, para driver juga manusia yang sama sama mencari nafkah. Mari saling menghargai. Jangan karena kita customer lalu memandang rendah orang lain.

Saya share ini bukan ingin provokasi. Saya ingin berbagi agar kita lebih bijak menggunakan aplikasi dan menghargai proses yang telah dilakukan oleh orang lain untuk kita.

Semoga cerita ini bermanfaat untuk kita semua :)


Happy Sunday