Senin, 04 April 2016

Winner

"Demminor, jessica congratzzzzzzz kalian menang sharehisstory YHI"


Seseorang di group sudah heboh lebih dulu.


Penasaran. 

Apa iya menang? 

Setelah buka account YHI, ternyata benar ada foto dan nama aku disana. Hihihi.. 


Tidak pernah nyangka bisa menang. Niatnya cuma nulis, akhirnya begini.


Mau bilang terima kasih sama Tuhan karena selalu ada caraNya untuk membuat saya tetap tersenyum. Memampukan saya tetap kuat menjalani seluruh cerita-Nya.



Lewat kemenangan ini, saya diingatkan tentang KEBERANIAN. Keberanian untuk apa sih ?  Berani bercerita.  Berani lakukan hal - hal positif, yang benar.


Dan satu lagi, 





Terkadang, saya pesimis dengan apa yang saya tuliskan. Kalau lihat orang-orang, mereka lebih waoh. Saya mah apa atuh. Tapi Tuhan ingatkan kalau anak kembar aja ada perbedaannnya. Begitu juga saya, kamu, kita, mereka, memiliki keunikkan tersendiri yang tidak dipunyai orang lain. 



Setiap manusia sudah Tuhan siapkan 'jala' nya masing-masing. Jadi kita tidak perlu ragu dengan 'jala' yang kita punya. Tidak perlu iri dengan 'jala' orang lain. Sekarang yang menjadi fokus adalah Bagaimana memaksimalkan 'jala' itu sesuai rencana dan kehendak-Nya. 




Saya mengucapkan terima kasih untuk tim YesHeis yang telah memilih saya dalam campaign ini. Saya belajar banyak dan ingin bertumbuh sesuai tulisan-Nya. Saya percaya tidak ada yang kebetulan. Lewat YesHeis, Tuhan sedang bentuk saya agar semakin seperti-Nya.  







Kemenangan ini saya persembahkan untuk Sang Kehidupan, Tuhan Yesus




#ShareHISstory 


#Bahagiaitusederhana 

Jumat, 01 April 2016

Gara-Gara Facebook

Hallo April, 

Tidak ada yang beda setelah bangun tidur pagi ini. Semua Tampak biasa. 

Tiba-tiba Facebook mengirimkan notifikasi dan setelah di buka..... 

"Ya Tuhan kenapa ini yang ditampilkan ?"

Notifikasi yang di kirimkan Facebook kali ini bercerita tentang memori masa lalu, tentang peristiwa 3 tahun lalu. 


Hanya tersenyum membaca ulang kisah-kisah itu lalu bisikan hati ini bicara. 

3 tahun lalu... 

Saat aku belajar punya mimpi. Saat aku bertemu dengan 'setetes air' itu. Saat berpikir kalau mimpi-mimpi kita segera terwujud. 

"Manusia hanya dapat merencanakan, Tuhan yang melaksanakan"

 
Sebuah deklarasi mengocang para anggota keluarga di 'setetes air' itu. Bukan saja mereka yang telah lama menjadi anggota keluarga 'setetes air', aku yang masih baru pun tidak luput dari goncangan tersebut. 

Diam, sedih (mungkin) sakit yang dirasa. 

Aku sebagai anggota keluarga baru disana, bisa merasakan kegalauan di hati mereka. Bisa melihat mimpi-mimpi mereka seakan hancur. 

Begitu pula mimpi yang baru saja aku rancangkan, mendadak terhenti dan tidak tau harus apa.


Saat itu aku belajar keikhlasan (lagi). 

Hari pun berganti. 

Tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk menatanya kembali. 

Hanya bisa berdoa agar Tuhan memberikan kami kekuatan, terutama 'Pilot' dan 'Co-pilot' kami. 


Berharap kami bebas dan 'terbang' lebih tinggi. 


***

Kini 3 tahun... 

Beberapa anggota keluarga 'setetes air' mulai 'terbang'. 

Ada yang akhirnya berkeluarga dan memiliki anak.

Ada yang bergelut dengan pekerjaan barunya. 


Ada yang akhirnya mengejar dan hidup di dalam panggilan-Nya. 

Ada yang menjadi pembawa inspirasi bagi banyak orang.

Dan masih banyak lagi. 

Satu hal yang diingatkan :

Semua yang terjadi dalam hidup kita, baik itu sedih atau senang. Semua untuk menjadikan kita pribadi yang lebih baik. Menjadi pribadi yang sesuai dengan tulisan-Nya. Mungkin, kita tidak mengerti sekarang tapi suatu hari kita akan menyadari apa yang kita alami sekarang justru membawa ke satu titik yang baru. SATU TITIK TERBAIK. 


***

Maukah kita belajar percaya seutuhnya kepada Sang Sutradara hidup ? 



Watch this is : 




"Masa depan kita bukan seperti algoritma  yang bisa diperhitungkan. Hidup penuh kejutan, tapi kita punya Tuhan yang bisa diandalkan"

 
#shareHisstory