Minggu, 21 Mei 2017

Pelajaran Dari Customer Gojek


Siang ini . . .

Belum lama pulang gereja.

Mengantarkan papi, mami ke depan rumah karena mau pergi.

Datanglah seorang driver Gojek bertanya :

"Permisi, mau tanya C 26 no 4 dimana ?"

"Ini Pak" (Jawab mami sambil menunjukkan rumah dimaksud)

"Tapi ini rumah kosong Pak. Salah alamat tidak  ?"

"Coba Ibu lihat alamatnya bener kan ?"

Lalu mami minta tolong aku melihat alamat yang ada di aplikasi driver tersebut. Dan Ternyata benar alamatnya sesuai.

"Nama customernya siapa Pak "

"Ibu Diyah."

"Sudah Bapak telepon ?"

"Sudah. Tapi tidak di angkat-angkat."






Kami mencoba menghubungi Ibu Diyah menggunakan nomor telepon lain. Diangkat tapi gak dijawab. Coba hubungin lagi gak bisa. Raut wajah driver yang diketahui bernama Pak Yapta hani terlihat sedih. Kenapa ? Yak, jadi Ibu Diyah ini memesan nasi padang sederhana menggunakan aplikasi GO-FOOD. Pesannya bukan satu tetapi lima.. Kami merasa kasihan melihatnya. Akhirnya kami bayarkan pesanan tersebut. Saya berniat untuk membantu bapak ini menghubungi customer service gojek karena sudah tertipu oleh customer. Saya meminta data-data akurat seperti screen shoot pesanan, nomor telepon, nama driver, dan bukti makanan plus struknya. Pak Yapta hani pun pulang dengan hati senang.



Di dalam Rumah ...

Ci Rifka dan aku penasaran sama Ibu Diyah ini. Cobalah di telepon lagi.

Diangkat lalu mati. Tapi akhirnya telepon balik.

Aku menjelaskan kronolgi kejadiannya dengan Ibu Diyah. Setelah aku tanya-tanya teryata alamatnya bukan no 4 tapi no 1. Awalnya aku meminta beliau mengambil nasi padangnya di rumah, tapi dari jawaban yang diterima seperti ngelak dan gak mau ambil lalu teleponnya di tutup. Akhirnya aku ke rumahnya.


***


Sempet kesel karena beliau sendiri seperti tidak ada etikat baik. Sampai berpikiran negatif kalau beliau mau nipu driver gojek. Setidaknya ini yang bisa kita ambil hikmahnya.

Kalau memang maps di aplikasi tidak bisa sesuai dengan alamat yang dituju tolonglah sms atau telepon drivernya memberikan alamat sejelas-jelasnya. Kenapa ? Supaya tidak ada yang dirugikan satu sama lain. Ada telepon ya diangkat. Satu hal, para driver juga manusia yang sama sama mencari nafkah. Mari saling menghargai. Jangan karena kita customer lalu memandang rendah orang lain.

Saya share ini bukan ingin provokasi. Saya ingin berbagi agar kita lebih bijak menggunakan aplikasi dan menghargai proses yang telah dilakukan oleh orang lain untuk kita.

Semoga cerita ini bermanfaat untuk kita semua :)


Happy Sunday

Tidak ada komentar:

Posting Komentar