Kemarin adikku minta dibuatin PP alias Power Point buat tugas sekolahnya. Sesungguhnya aku mager kalo disuruh buat PP, ampun ampun dah. Mengerjakan Power Point ituuuu.... sesuatu banget, kalo ada pilihan lain mending buat artikel aja deh :D. Lagi-lagi gak ada pilihan, alhasil mau tidak mau kudu dibuat juga.(Saking cinta adee, jadi gak tega) :D. Mengerjakan Power Point semalaman, aku jadi teringat dengan kisah Power Point lainnya. (Mau tau?) (keep stay tune).
Terjadi baru empat bulan yang lalu. Kala itu aku
masih jadi anak sekolahan yang memperjuangkan hidup dan matiku.(lebay) Serius
loch, jadi anak kelas-kelas ujian banyakan gak enaknya. Apapun dipelajari,
apapun dibahas, apapun dijadikan ujian. Selalu dijadikan ‘tumbal’ oleh
guru-guru biar anak-anaknya pada belajar. Begitu juga dengan satu mata
pelajaran ini AGAMA. Disaat udah pusing-pusingnya dan stres ngadepin ujian mulu
tiap hari, si ‘agama’ ini minta ujian praktik pake power point.(alamak!).
Gurunya masih baik banget, masih ingat sama proses, dikasih waktu satu bulan
untuk membuat power point tersebut.
Sebenarnya waktu satu bulan itu gak cukup. Betapa
tidak, ini otak udah terbagi ke segala
pejuru dari Sabang sampe Marauke. Agak miris aja gitu masih harus membagi lagi
buat mikirin konsep materi pluss dkknya.(tepar). Hari demi demi harI
berlalu, kegiatan sekolah udah kaya kereta api ekpress yang kaga ada
jedanya(kayanya masih kalah ke-ekspresannya). Entah kenapa mikirin konsep
materi agama buat aku beban banget. Apa karna udah kebanyakna yang dipikirin
atau emang pelajaran agama punya ‘roh’ sendiri? Jujur, dikasih temanya pun
tetap gak menemukan konsep materi yang pas ditambah notebook saya yang masuk
UGD (berlipat sudah stressnya).
Semingggu sebelum ujian praktik.
Kesana kesini cari materi. Coba rangkaikan
huruf-huruf yang ada (udah kaya maen puzzle) supaya menjadi satu kalimat demi
kalimat. Deadline yang makin dekat dan notebook yang kaga sadarkan diri di UGD,
membuatku harus melangkahkan kaki ke warnet (males banget sebenarnya,cape! Kalo
dirumah masih bisa ngerjain sambil ngopi-ngopi kan?). Sampai diwarnet langsung
booking 3 jam, berharap dalam waktu segitu selesai materi dan PPnya, jadi beban
berkurang dan bisa fokus ke penjuru
lainnya. Ajaib! 3 jam cuma bisa selesaikan 1 paragraf! (mateng). Hopeless men,
baru kali ini main puzzle serumit ini.(kaya sering aje maen puzzle). Pulang dengan
tangan hampa dan ngoceh dalam hati:
“Ini gimana Tuhan? Gak lucu kan gak lulus gara-gara
nilai agama? Macam Ateis bisa bisa” “Haduuuuhhhh, apa yang harus aku tulis?”
“Hopeless nihh”
“Waktu tinggal seminggu lagi loch, masa gak ujian?”
“Berikan saya pencerahan Tuhan, mentok!”
Satu hari, dua hari, tiga hari, empat hari dan
seterusnya tak jua ku jumpai ‘batang hidungnya’. Teman-teman yanng lain udah
pada heboh dengan Power Point yang mereka buat (ceritanya udah jadi tinggal
direvisi dikit). Tinggallah aku yang masih gak tau mau tulis dan buat seperti
apa(seorang boo, seorang!) (pengen nangis rasanya). Dan tidak ada pilihan lain,
H-1 praktik agama aku harus selesaikan perkara ini.
H-1
Ujian Praktik Agama
Jam sekolah yang tidak bisa diberi kelonggaran,
memaksaku tetap ada di kelas dan dengerin semua nasehat-nasehat guru yang
masuk. Pikiranku melayang dengan ujian praktik agama, rasanya mau tinggalkan
kelas trus duduk manis di layar komputer dan berkutat sampai menemukan
pencerahan. Jam menunjukkan pukul 18.00 (baru nyampe rumah) tubuh ini udah
lelah sekali, pengen cepet-cepet ketemu kasur dan bercanda ria sama alam mimpi.
Sayang, di waktu yang sama aku harus ke
warnet (lagi). Kali ini aku booking 2 jam. Gak mau tau pokoknya harus selesai
gimana pun caranya (demi lulus). Menit-menit pun berjalan, ku jelajahi semua
materi yang menyangkut tema tersebut, lalu kucoba mengetik dan mengetik (Tuhan
Yesus, bantu saya). Kurang dari semenit berdasarkan waktu booking, saya
berhasil menyelesaikannya dan tau kemana arah presentasi besok (red.Maret 2013)
(Horeee... Puji Tuhaaann!)
Ujian
Praktik Agama
Sekitar pukul 10.00 ujian praktik agama dimulai.
Tetep yaa yang namanya ujian bikin deg-degkan (apalagi agama). Satu orang, dua
orang, (makin nerveous), akhirnya dari pada kepanjangan nerveousnya aku memilih
maju (ajaib!). *tarik nafas* (Blessing me God)
“Syaloom, bapak guru dan teman-teman, selamat pagi.
Saya Jessica dari XII AK 2 ingin
mempresentasikan hasil power point saya”
“Jadi..............” klik slide pertama.
Beberapa
menit kemudian..
“Demikianlah presentasi saya. Tuhan Yesus memberkati”
mengakhiri tak lupa dengan senyumnya.
Aku pun kembali ke tempat duduk, tenang dan lega
pastinya bisa melewati proses ini. Trus tiba-tiba diingatkan sama Tuhan ini >>>
“Andalkan Tuhan”. Sukacitaku penuh dan
semuanya karena Tuhan Yesus (Thanks a lot Jesus :D)
“Dan
#bahagiaitusederhana lewat ngerjain PP nya @JenniTomlinson_ bisa mengenang kembali masa-masa stess dan
keajaibanNya yang luar biasa :))”
Dan bukan suatu kebetulan kalau kemarin disuruh
bantuin buat power point. Dengan begitu, aku secara pribadi boleh mengingat
kembali karya-karya Tuhan yang super duper luar biasa itu. Kemampuan,
kehebatan, kepintaran yang kita miliki terbatas. Otak segede bakpau yang kita
punya gak sanggup nampung semua hal yang kita mau (apalagi menyangkut pilihan).
Makanya, betapa pentingnya kita untuk selalu mengandalkan Tuhan di setiap aspek
kehidupan kita. Jangan mengira kalau Tuhan Yesus cuma mau ngerjain hal-hal
besar aja. TIDAK! Justru Tuhan Yesus selalu berkarya lewat hal-hal kecil yang
mungkin kita lupakan. Tak perlu sungkan untuk meminta bantuanNya sekecil apapun
itu, Tuhan pasti bantuin kok :)
Finally, aku pun berhasil menyelesaikan power point
adikku meski itu rasanya perjuangan.Hahaha.. (tetep power point itu sesuatu). :D
-THE END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar