Senin, 15 Agustus 2016

Filosofi Ice Cream

Filosofi itu apa sih ?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) : Pengetahuan atau penyeledikan dengan menggunakan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab adanya sesuatu, asal adanya sesuatu, dan hukumnya. Ilmu yang berintikan logika, metafisika, estetika, dan epistemologi.

Gimana menurut para ahli ?

Displin ilmu yang berfokus pada pencarian dasar-dasar serta penjelasan yang nyata (Chinn & Krammer : 1991)

Ungkapan seseorang mengenai sikap, nilai, dan kepercayaan, walaupun pada waktu yang lain ungkapan tersebut menjadi ideology kelompok/ kelompok kepercayaan. (Moya Davis : 1993)

Pendekatan berfikir tentang kenyataan meliputi tradisi, agama, marxime, existentialisme dan fenomena yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat (Pearson & Vaughan : 1998)

Karena banyaknya pengertian menurut para ahli, kita dapat mengambil benang merahnya, yaitu :
Bidang ilmu yang mencari hakikat kebenaran mengenai segala seuatu.

Dan Filosofi bagi Jessica adalah

MAKNA.

Singkat, padat, dan jelas yaa :D


Es krim buatku, bukan hanya rasanya yang manis, bentuknya yang unik, tapi juga pelipur laraku. Es krim makanan paling ajaib kalau sedang mengalami kegalauan atau kesedihan. Betapa tidak, setiap suapan es krim yang aku makan mampu menghadirkan ‘pelangi’ lagi (terkesan hiperbola sih). Karena itulah, akhirnya aku memaknai sesuatu :

Tidak mungkin ada es krim jika tidak ada pencampuran bahan-bahan pembuat es krim.
Hidup juga seperti itu, ada canda tawa, suka, duka semuanya harus bercampur jadi satu supaya jadi adonan hidup.


Lalu es krim diberi rasa/aroma. Rasa atau aroma pun bisa pilih, mau coklat, Vanilla, Stawberry, dan lain-lain.  Dalam hidup, kita bisa pilih mau rasa apa kita jalanin perjalanan ini.


Kemudian dibekukan agar bisa dinikmati. Terkadang, kita harus melewati masa pembentukan untuk mencecap manisnya pedewasaan.


Es krim tidak bisa bertahan lama dalam suhu panas, karena itu sesegera mungkin memakan es krim tersebut. Hidup kita, sesegera mungkinlah temukan makna, tujuan hidup, perbaiki kesalahan-kesalahan dan nikmati apa yang tersaji.


Terakhir, saat memakan es krim, jangalah terburu-buru, selain takut keselek, bisa buat pening kepala. Hidup, jangan terlalu berfokus pada pencapaian target, tetapi nikmati setiap perjalanannya. Adalakanya yang Tuhan mau bukan hasilnya tapi prosesnya.

Titik pembelajaran dari es krim yang aku dapatkan adalah...
 
Jadilah pemberi ‘pelangi’ dimana pun, kepada siapa pun yang kita jumpai bahkan membutuhkan. Lakukanlah dengan hati senang tanpa beban. 


Ini filosofiku, apa filosofimu ? 


Filipi 3:1a "Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar