Kamis, 29 Agustus 2013
Mencintai Proses
Bukan hal yang mudah ketika kita ada dalam proses. Seringkali proses itu menyakitkan. Nah, dibawah ini alasan mengapa kita harus mengalami proses...
MENGAPA KITA HARUS MENGALAMI PROSES? (1)
Yakobus 1:2-8
"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan." Yakobus 1:2-3
Tuhan selalu punya rencana yang indah di balik proses pembentukan yang diijinkan terjadi dalam kehidupan anak-anakNya. Ketika kita mau taat mengikuti proses Tuhan ini dengan benar hasilnya pasti akan luar biasa. Namun seringkali timbul pertanyaan dalam pikiran kita: "Kapan ya saya diberkati seperti hamba Tuhan itu? Kapan hidup saya dipulihkan? Kapan saya mengalami mujizat dari Tuhan?" Kita harus percaya bahwa berkat, pemulihan dan mujizat itu sesuatu yang pasti akan kita terima dari Tuhan. Tetapi sebelumnya kita harus siap melewati sebuah proses untuk mendapatkan itu semua. Alkitab mengatakan, "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada baangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12).
Mengapa kita harus mengalami proses dari Tuhan? Karena kehidupan orang percaya memang tidak selamanya melewati jalan-jalan yang mulus, terkadang ada banyak tantangan dan pergumulan yang harus kita jalani. Namun yang pasti tangan Tuhan yang berkuasa selalu siap menopang dan menyertai lagkah kita. Tuhan memproses kita pasti ada maksud, yaitu supaya kehidupan kita semakin indah di hadapanNya. Ayub berkata, "Karena Ia tahu jalan hdupku; seandainya jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya." (Ayub 23:10-12).
Banyak tokoh dalam Alkitab yang harus melewati proses pembentukan dari Tuhan, dan ketika mereka setia dan taat ketika diproses hidup mereka menjadi sangat luar biasa. Yusuf: dimasukkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya lalu dijual sebagai budak di Mesir, difitnah dan dipenjarakan. Namun ia tidak memberontak kepada Tuhan atau mengeluh, ia tetap percaya dan setia mengikuti alur Tuhan sehingga pada saat yang tepat kemuliaan Tuhan dinyatakan atas kehidupan Yusuf. Sarakh, Mesakh dan Abednego: harus menghadapi peerapian yang menyala-nyala, tapi sedikit pun tak menggoyahkan iman mereka (baca Daniel 3:17-18).
MENGAPA KITA HARUS MENGALAMI PROSES? (2)
1 Petrus 3:13-22
"Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia." 1 Petrus 3:14a
Melanjutkan renungan kemarin mari lihat contoh lain, Daniel, yang juga harus mengalami pemrosesan dari Tuhan: "Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa." (Daniel 6:17a). Meski demikian Daniel tidak marah dan menyalahkan Tuhan, ia tetap tenang. Ketika berhasil melewati proses itu Tuhan menunjukkan kuasa dan pembelaannya atas Daniel. Tertulis: "Allahku telah mengutus malaikat-nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan." (Daniel 6:23).
Bila saat ini kita sedang mengalami proses dari Tuhan jangan sekali-kali mengeluh dan kecewa kepada Tuhan, karena Dia tahu mana yang terbaik bagi kita, Tuhan Yesus berkata, "Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah." (Yohanes 15:2). Inilah maksud Tuhan membersihkan kita supaya kehidupan kita menjadi indah dan menghasilkan buah lebih banyak lagi. Bersyukurlah bila Tuhan masih memproses kita karena berarti Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk menerima berkat-berkatNya yang baru. Ada tertulis: "Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu,sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula." (Markus 2:22).
Jadi anggur yang baru tidak dapat disimpan dalam kirbat yang lama; anggur baru harus ada dalam kirbat yang baru pula. Artinya Tuhan akan terlebih dahulu membentuk dan memproses kita menjadi 'baru' supaya pada saatnya kita layak menerima berkatNya, karena tidak sedikit orang Kristen yang tidak siap menerima berkat dari Tuhan; ketika hidupnya sudah diberkati mereka malah berbuah tidak lagi setia kepada Tuhan, semakin diberkati malah semakin sombong, semakin diberkati malah semakin meninggalkan pelayanan dan jam-jam ibadah. Maka dari itu perlu kesiapan untuk menerima berkat itu.
Jika Tuhan menilai kita belum siap menerima berkatNya, Dia memproses kita lebih dulu!
(Sumber: SD)
Menambahkan:
Dan salah satu alasan adanya proses ialah untuk menjadikan kita manusia-manusia yang tidak hanya berkuantitas tapi juga berkualitas. Kalo kita mengerti proses akan membuat kita timbul seperti emas (manusia berkualitas), maka respon hati yang benarlah yang kita tunjukkan kepada Tuhan atas proses yang Tuhan izinkan.
Respon hati yang benar itu seperti apa sich?
1. Tidak bersungut-sungut. Artinya kita senantiasa mengucap syukur.
2. Tidak tawar hati. Artinya saat ditegur atau disampaikan sesuatu sama Tuhan mulai belajar dengar-
dengaran.
3. Tetap percaya dan berdoa.
4. Terakhir yang sering terlupakan oleh kita adalah TERSENYUM :)
Proses itu ibarat bungkus kado, kita gak akan tau hadiah apa yang akan kita dapatkan sebelum membuka bungkusnya.
Rabu, 28 Agustus 2013
Awake, Shine, Impacting Community
Haii,, Para blogger..
Apa kabar??
Sekmen kali ini aku mau bagiin apa yang aku dapat beberapa hari lalu di Youth Awakening Conference.
Stay tune guys :)
Latar Belakang
"Youth Awakening Conference diselenggarakan untuk membangkitkan generasi muda untuk menjadi duta-dutaNya dalam menjalankan setiap mandat Ilahi-Nya. Membangkitkan generasi muda yang tidak kompromi dengan dunia ini dan berani membuat perbedaan", ungkap ketua Panitia Youth Awakening Conference, Hosea Claudio Siringoringo.
Dan apa aja yang aku dapatkan disana?
1. Generasi yang berdiri diatas kebenaran
Kenapa kita tidak bisa berdiri diatas kebenaran?
> Karena tidak ada perasaan 'suka'
Kebenaran bukanlah hukum. Jika kita memindset demikian, setiap akan melakukan sesuatu pasti mikir ini benar atau salah. dosa atau gak. Akhirnya, kita akan jatuh lagi lagi, lagi, dan lagi. Kebenaran itu berbicara soal hubungan, soal pribadi. Pribadi siapa? Yang pasti pribadi Tuhan Yesus itu sendiri. Hubungan atau relationship pasti punya intensitas waktu yang lebih. Ibarat pacaran, pasti maunya berdua-duaan, mengenal lebih jauh satu sama lain, pokoknya kalo gak ketemu sehari aja, ada rasa gelisah,rindu. Nah, kita sama Tuhan juga gitu.
> Tidak mengenal pribadinya Jesus
Contohnya gini: Kita semua pasti punya orang tua kan? Tau gak apa makanan kesukaannya? Kalau pergi seneng pakai baju model apa? Gaya khas kalau bicara seperti apa sich? Nah, saat kita gak bisa jawab pertanyaan-pertanyaan itu, sudah dipastikan kita tidak mengenal siapa orang tua kita (Gawat!).
>Kita sama Tuhan belum nyatu
Seseorang yang dikatakan punya relationship minimal memiliki pikiran, rasa, visi yang sama. Ibarat di suatu perusahaan gak mungkin kan antara atasan dan bawahan visinya beda? Kalau beda, maka tidak ada kesatuan. SAMA berarti MENYATU.
2. Fokus
Siapa yang disini gak kepengen sukses? Semua pasti kepengen sukses kan? Apa arti sukses menurut manusia dan Tuhan? Simak dibawah ini:
Sukses menurut manusia: Apa yang diimpikan terwujud semuanya (kekayaan, jabatan, ketenaran,dll.) sifatnya sementara dan berakhir sia-sia.
Sukses menurut Tuhan: mengetahui apa yang Tuhan taruh dalam hidup kita dan menuntaskannya sampai akhir. Sifatnya kekal dan abadi.
Coba tengok mana yang lebih dominan di kehidupan sekarang ini? Gak salah untuk menjadi sukses,namun kita harus perhatikan fokus apa yang menjadi bahan langkah kita? Apakah uang? Apakah punya rumah dan mobil mewah? Agar kita punya 'nama' di lingkungan kita?
"Tetap carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:33)
Yang Tuhan rindukan adalah fokus kita ada sama Tuhan. Hati, pikiran, perasaan kita hanya kepada-Nya. Ketika kita terfokus dengan Tuhan, mencari wajahNya, apa yang gak mungkin bagi manusia, itu mungkin bagi Tuhan.
"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia" (Kolose3:23)
Itulah yang aku dapatkan selama mengikuti Youth Awakening Conference. Biarlah, ini boleh menjadi renungan bagi kita untuk menjadi generasi muda yang berdampak bagi keluarga, lingkungan, kota, bahkan bangsa sini. Haleluya!
"Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu." (Yesaya 60:1)
Apa kabar??
Sekmen kali ini aku mau bagiin apa yang aku dapat beberapa hari lalu di Youth Awakening Conference.
Stay tune guys :)
Latar Belakang
"Youth Awakening Conference diselenggarakan untuk membangkitkan generasi muda untuk menjadi duta-dutaNya dalam menjalankan setiap mandat Ilahi-Nya. Membangkitkan generasi muda yang tidak kompromi dengan dunia ini dan berani membuat perbedaan", ungkap ketua Panitia Youth Awakening Conference, Hosea Claudio Siringoringo.
Dan apa aja yang aku dapatkan disana?
1. Generasi yang berdiri diatas kebenaran
Kenapa kita tidak bisa berdiri diatas kebenaran?
> Karena tidak ada perasaan 'suka'
Kebenaran bukanlah hukum. Jika kita memindset demikian, setiap akan melakukan sesuatu pasti mikir ini benar atau salah. dosa atau gak. Akhirnya, kita akan jatuh lagi lagi, lagi, dan lagi. Kebenaran itu berbicara soal hubungan, soal pribadi. Pribadi siapa? Yang pasti pribadi Tuhan Yesus itu sendiri. Hubungan atau relationship pasti punya intensitas waktu yang lebih. Ibarat pacaran, pasti maunya berdua-duaan, mengenal lebih jauh satu sama lain, pokoknya kalo gak ketemu sehari aja, ada rasa gelisah,rindu. Nah, kita sama Tuhan juga gitu.
> Tidak mengenal pribadinya Jesus
Contohnya gini: Kita semua pasti punya orang tua kan? Tau gak apa makanan kesukaannya? Kalau pergi seneng pakai baju model apa? Gaya khas kalau bicara seperti apa sich? Nah, saat kita gak bisa jawab pertanyaan-pertanyaan itu, sudah dipastikan kita tidak mengenal siapa orang tua kita (Gawat!).
>Kita sama Tuhan belum nyatu
Seseorang yang dikatakan punya relationship minimal memiliki pikiran, rasa, visi yang sama. Ibarat di suatu perusahaan gak mungkin kan antara atasan dan bawahan visinya beda? Kalau beda, maka tidak ada kesatuan. SAMA berarti MENYATU.
2. Fokus
Siapa yang disini gak kepengen sukses? Semua pasti kepengen sukses kan? Apa arti sukses menurut manusia dan Tuhan? Simak dibawah ini:
Sukses menurut manusia: Apa yang diimpikan terwujud semuanya (kekayaan, jabatan, ketenaran,dll.) sifatnya sementara dan berakhir sia-sia.
Sukses menurut Tuhan: mengetahui apa yang Tuhan taruh dalam hidup kita dan menuntaskannya sampai akhir. Sifatnya kekal dan abadi.
Coba tengok mana yang lebih dominan di kehidupan sekarang ini? Gak salah untuk menjadi sukses,namun kita harus perhatikan fokus apa yang menjadi bahan langkah kita? Apakah uang? Apakah punya rumah dan mobil mewah? Agar kita punya 'nama' di lingkungan kita?
"Tetap carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:33)
Yang Tuhan rindukan adalah fokus kita ada sama Tuhan. Hati, pikiran, perasaan kita hanya kepada-Nya. Ketika kita terfokus dengan Tuhan, mencari wajahNya, apa yang gak mungkin bagi manusia, itu mungkin bagi Tuhan.
"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia" (Kolose3:23)
Itulah yang aku dapatkan selama mengikuti Youth Awakening Conference. Biarlah, ini boleh menjadi renungan bagi kita untuk menjadi generasi muda yang berdampak bagi keluarga, lingkungan, kota, bahkan bangsa sini. Haleluya!
"Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu." (Yesaya 60:1)
Kamis, 22 Agustus 2013
Senja berganti Malam
Kalau kemarin ceritanya berduka yeakann, sekarang ceritanyaaa.......
Hmmm... Baca sendiri aja dah :D
Disuatu senja...
(Gak senja juga sich) (Ah kelamaann) (oke, langsung ke pokoknya)
Senin, 19 Agustus 2013 mami aku kirim bc lowongan pekerjaan gitu. Pas baca nama perusahaannya cukup cetar membahana tralaaa triiliii. Siapa sich yang kagak tau nama perusahaan itu? Terus kata mami, "gih coba kirim". Akhirnya aku coba kirim CV by email. Iseng-iseng aja kirim sebenarnya, pengen tau kaya gimana akhirnya.
Dan hari ini (tanggal berapa sekarang? Lupa kan kelamaan libur. hahaha)
22 Agustus 2013. Sekitar pukul 18.00 WIB aku cek e-mail. Dan terdapat balasannya. (Penasaran nih)
Setelah dibuka, dilihat dan dibaca ..
Jengg.. Jenggg ...Jenggggggg
(Diiringin lagu boleh gak?)
Test seleksi Rekruitment PT. **** (Persero) Indonesia akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Agustus 2013
Jam : Perhatikan pada tabel
Tempat : Jl.Tanjung Datuk Ujung 348 Tanjung Rhu Limapuluh Pekanbaru Riau
What??
Pekanbaru, Riau??
Gak salah baca saya??
Agak syookk sich dibilang test seleksinya di Pekanbaru (gila kalii). Secara perusahaan besarnya atau bisa dibilang pusatnya itu ada di Jakarta. Masa kudu ke Pekanbaru?? Hahaha.. Syoookk sodara-sodara.. Trus cerita ke mami, si mami senyum-senyum dan bilang:
"Pekanbaru? Dijual bisa tuh kan dekat sama Batam"
"Ketawan banget penipuannya"
Jawablah aku :
"Hahaha.. Rada emang. Yaakalii suruh ke Pekanbaru perusahaannya ada di Jakarta juga. Hahaha."
Dipikir-pikir lucu juga sich. Jarang-jarang ngalamin kejadian kaya gini. wkwkwkwk..
Pelajaran yang bisa dipetik :
1. Be carefull
2. Berhikmat artinya kudu diselidiki lebih lanjut dulu
3. Jangan terbuai oleh 'cover' menawan karena gak menjamin isinya bagus.
4. Bersyukur
Terima kasih Tuhan dikasih hiburan kaya gini. wkwkkwk :D:D:D
Hmmm... Baca sendiri aja dah :D
Disuatu senja...
(Gak senja juga sich) (Ah kelamaann) (oke, langsung ke pokoknya)
Senin, 19 Agustus 2013 mami aku kirim bc lowongan pekerjaan gitu. Pas baca nama perusahaannya cukup cetar membahana tralaaa triiliii. Siapa sich yang kagak tau nama perusahaan itu? Terus kata mami, "gih coba kirim". Akhirnya aku coba kirim CV by email. Iseng-iseng aja kirim sebenarnya, pengen tau kaya gimana akhirnya.
Dan hari ini (tanggal berapa sekarang? Lupa kan kelamaan libur. hahaha)
22 Agustus 2013. Sekitar pukul 18.00 WIB aku cek e-mail. Dan terdapat balasannya. (Penasaran nih)
Setelah dibuka, dilihat dan dibaca ..
Jengg.. Jenggg ...Jenggggggg
(Diiringin lagu boleh gak?)
Test seleksi Rekruitment PT. **** (Persero) Indonesia akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Agustus 2013
Jam : Perhatikan pada tabel
Tempat : Jl.Tanjung Datuk Ujung 348 Tanjung Rhu Limapuluh Pekanbaru Riau
What??
Pekanbaru, Riau??
Gak salah baca saya??
Agak syookk sich dibilang test seleksinya di Pekanbaru (gila kalii). Secara perusahaan besarnya atau bisa dibilang pusatnya itu ada di Jakarta. Masa kudu ke Pekanbaru?? Hahaha.. Syoookk sodara-sodara.. Trus cerita ke mami, si mami senyum-senyum dan bilang:
"Pekanbaru? Dijual bisa tuh kan dekat sama Batam"
"Ketawan banget penipuannya"
Jawablah aku :
"Hahaha.. Rada emang. Yaakalii suruh ke Pekanbaru perusahaannya ada di Jakarta juga. Hahaha."
Dipikir-pikir lucu juga sich. Jarang-jarang ngalamin kejadian kaya gini. wkwkwkwk..
Pelajaran yang bisa dipetik :
1. Be carefull
2. Berhikmat artinya kudu diselidiki lebih lanjut dulu
3. Jangan terbuai oleh 'cover' menawan karena gak menjamin isinya bagus.
4. Bersyukur
Terima kasih Tuhan dikasih hiburan kaya gini. wkwkkwk :D:D:D
Pintu Tersembunyi
“Kamu coba saja dulu melamar pekerjaaan disana. Mama
yakin kamu masuk”
“Tapi ma... aku gak berminat disana.” Jawab Cicely
“Cicely, mama yakin kamu pasti masuk disana. Kamu
cantik, pintar, gajinya pun besar, masa depan kamu terjamin nak. Lihat kakakmu
kan sekarang?”
Cicerly tak menjawab. Ia memilih diam dan
mendengarkan semua nasihat mamanya. Sakit. Sedih.
***
“Nanti kalau ditanya jawabnya harus semangat yaa..
Semangat mau kerja. Mama yakin kamu masuk” Ucap mama penuh semangat dengan
sepuluh ribu keyakinan.
“Iyaa..Maa.. Aku pamit dulu. Byee” Jawab Cicely
dengan nada datar
Hatinya gundah sejak menerima kabar bahwa ia terpanggil untuk melakukan interview
di perusahaan yang diidam-idamkan oleh mamanya. Langkahnya seakan menarik untuk
segera kembali ke ‘dunia’ sesungguhnya. Namun ia sadar, keadaan keluarga yang
tidak seberuntung keluarga lainnya memaksa ia tetap melanjutkan langkah yang
tertatih itu.
“Kamu ini
gimana? Mana mungkin gak masuk? Mama yakin kamu masuk kok. Ditanyain apa aja
tadi?”
“Pertanyaanya standar maa.. mama taulah. Ya.. Tuhan
punya rencana lain buat aku”
***
Cicely membanting tubuhnya diatas tempat tidur.
Sakit dan sediih mengharuskan aliran oksigen bekerja lebih keras di dalam
tubuhnya.Perkataan demi perkataan orangtuanya tiada henti tergiang. Lalu Cicely
tertidur dan terjadilah percakapan dengan seorang malaikat
“Emangnya aku ini gak punya semangat kerja yaa?”
“Gak kok. Kamu tetap semangat Cicely”
“Tapi... Aku sedih dengan sikap mereka. Aku ngerasa
tertekan”
“Mungkin.. mereka kecewa dan belum bisa terima
kenyataan ini. Memang, adakalanya kita gak ngerti kenapa ini dan itu harus terjadi.
RancanganNya bukanlah rancangan kita dan waktuNya bukan waktu kita. Ini hanya
bagian dari proses. Percaya deh”
“Hmmm... Iya, tampaknya begitu mereka.”
***
Kukuruyuk... Bangunn.. Banguuunn.. Kuruyukkk..
Bangun..Banguuuunnn...
Terdegar alarm Cicely berbunyi. Masih dengan nyawa
yang belum terkumpul ia mematikan alarm. Kemudian ia menatap kalender yang
terpasang di sudut kiri kamarnya.
“Selasa, 22 Agustus 2013”
Sepuluh tahun sudah peristiwa itu terjadi. Kini, ia menjadi
pengusaha dan motivator yang sukses. Ia dapat membahagiakan orang tuanya
sekaligus keluarga kecil yang ia bangun bersama teman hidupnya.
Rabu, 21 Agustus 2013
Breaking News: Petikan Dibalik Kecelakaan
Hari ini kita mendapat kabar duka atas kecelakaan bus yang membawa rombongan GBI REM Kelapa Gading yang baru usai melakukan doa puasa di taman bunga, Cisarua. Seperti yang dikabarkan oleh seluruh media, kalau bus melaju kencang dari arah Cianjur menuju Bogor hilang kendali saat menuruni jalan tingkungan. Kemudian bus menabrak mobil jenis carry pick up dengan nopol F 8237 FK yang kebetulan sedang menurunkan tabung gas elpiji. Setelah menabrak mobil tersebut bus nyemplung ke sungai sedalam 8 meter di Jalan Raya Puncak-Cianjur Km 88, Kampung Ciliwung Desa Tugu Utara, RT 01 RW 02, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
"Gak ada yang tau apa yang akan terjadi beberapa detik ke depan"
Berbincang dengan seseorang mengenai kecelakaan bus rombongan GBI REM Kp.Gading mengajarkan saya satu hal:
Ketika kita sudah berdoa namun kenyataan diluar dari dugaan, bukan berarti Tuhan tidak dengar doa kita. Bukan berarti doa kita salah atau sia-sia. Masih ingatkah bahwa ada 3 jawaban doa yang Tuhan berikan? "Ya, tidak, tunggu". Kalau kita mengerti itu, tidak ada alasan untuk berkata "tidak adil" atau menyalahkan Tuhan. Sbab apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, semua sudah ada dalam blue printnya Tuhan. Keep Faith, believe, and pray!
Ketika kita sudah berdoa namun kenyataan diluar dari dugaan, bukan berarti Tuhan tidak dengar doa kita. Bukan berarti doa kita salah atau sia-sia. Masih ingatkah bahwa ada 3 jawaban doa yang Tuhan berikan? "Ya, tidak, tunggu". Kalau kita mengerti itu, tidak ada alasan untuk berkata "tidak adil" atau menyalahkan Tuhan. Sbab apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, semua sudah ada dalam blue printnya Tuhan. Keep Faith, believe, and pray!
Turut Berdukacita untuk jemaat GBI REM Kp.Gading biar kiranya kekuatan
dan ketabahan senantiasa menyertai. Keep spirit! Jesus bless you all ({})
Selasa, 20 Agustus 2013
Ketika Keperawan Dipertanyakan
Problematika di negara ini memang tiada habisnya. Dan baru-baru ini muncul sebuah berita baru di sektor pendidikan. Apakah itu ? Silakan Anda baca disini.
Keperawan dan keperjakaan memang menjadi harta berharga bagi setiap manusia. Namun, akibat globalisasi yang makin deras serta pergaulan yang tak tertata lagi, keperawan dan keperjakaan menjadi kehilangan nilanya. Ini memang menjadi keprihatin kita semua, termasuk pemerintah.
Sejauh ini, yang kita lihat pemerintah berusaha mencari solusi demi solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Kenyataannya masih belum menemukan cara yang ampuh. Hingga naiklah kepermukaan berita yang Anda baca diatas.
Bagi saya, Undang-Undang tidak cukup efektif. Kenapa? Karena kenyataan besar Undang-Undang dibuat untuk dilanggar. Bukan begitukah? Bukan berarti negara ini tidak butuh Undang-Undang. Bukan! Undang-Undang buat saya adalah kuantintas. Nah, kalau kita hanya bergerak dari sudut kuantintas saja dampaknya tidak akan bertahan lama. Selain itu Undang-Undang juga dapat menciptakan diskriminatif atau penggolongan-penggolongan yang dapat mempengaruhi psikologis seseorang. Lalu, dengan cara apakah kita menyeselaikan masalah ini? Menurut saya, kita juga harus bergerak dari sudut kualitas. Ya, kualitas! Seringkali bahkan hal ini terlupakan oleh kita. Padahal, kualitas adalah dasar yang penting untuk 'pembangunan' kehidupan.
Kualitas dimulai dari:
1. Keluarga
Disinilah, peran orang tua dan keluarga sangat menentukan karena anak-anak ada di negara ini, lahir di negara ini dari dua insan yang berbeda lalu memutuskan hidup bersama dan menjadi keluarga kecil. Orang tua harus tetap memberikan pendidikan yang cukup bagi anak-anaknya. Pendidikan disini tidak serta merta soal akademis saja, tapi dari segi perilaku, kebiasaan, tata cara, akhlak, dan sebagainya. Keluarga memang lingkup kecil namun jika tidak diperkokoh sangat fatal akibatnya. So, Orangtua dan keluarga tidak boleh acuh tak acuh. Jangan karena anaknya sudah disekolahkan, lalu melepaskan tanggungjawabnya.
2. Tenaga pendidik
Tenaga pendidik biasanya adalah guru atau dosen. Dan sudah pasti seorang tenaga pendidik adalah memberi pengajaran. Tugasnya juga tidak beda jauh dari point pertama.
3. Lingkungan
Lingkungan menjadi pengaruh cukup signifikan dari gaya hidup anak-anak. Karena itu lingkungan harus memberikan konstribusi positif agar karakter anak-anak yang baik tidak luntur.
4. Pemerintah
Sudah seharusnya pemerintah mulai menelaah lebih jauh dengan hati nurani terhadap hal-hal negatif di negara ini. Seperti pergaulan bebas, narkoba, alkohol, rokok, dan sebagainya. Kalau saja ini ditindak lebih tegas, tentu semakin minim dampaknya.
Kesimpulannya:
Baik keluarga, tenaga pendidik, lingkungan dan pemerintah merupakan contoh atau teladan bagi anak-anak Indonesia. Karena itu, kita butuh kerja sama yang efektif untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang kompeten. Kompeten bukan saja dari segi akademis namun juga karakter. Mari, kita bersatu hati, satukan visi, untuk Indonesia yang lebih baik.
Demikanlah pendapat saya. Terima kasih.
Keperawan dan keperjakaan memang menjadi harta berharga bagi setiap manusia. Namun, akibat globalisasi yang makin deras serta pergaulan yang tak tertata lagi, keperawan dan keperjakaan menjadi kehilangan nilanya. Ini memang menjadi keprihatin kita semua, termasuk pemerintah.
Sejauh ini, yang kita lihat pemerintah berusaha mencari solusi demi solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Kenyataannya masih belum menemukan cara yang ampuh. Hingga naiklah kepermukaan berita yang Anda baca diatas.
Bagi saya, Undang-Undang tidak cukup efektif. Kenapa? Karena kenyataan besar Undang-Undang dibuat untuk dilanggar. Bukan begitukah? Bukan berarti negara ini tidak butuh Undang-Undang. Bukan! Undang-Undang buat saya adalah kuantintas. Nah, kalau kita hanya bergerak dari sudut kuantintas saja dampaknya tidak akan bertahan lama. Selain itu Undang-Undang juga dapat menciptakan diskriminatif atau penggolongan-penggolongan yang dapat mempengaruhi psikologis seseorang. Lalu, dengan cara apakah kita menyeselaikan masalah ini? Menurut saya, kita juga harus bergerak dari sudut kualitas. Ya, kualitas! Seringkali bahkan hal ini terlupakan oleh kita. Padahal, kualitas adalah dasar yang penting untuk 'pembangunan' kehidupan.
Kualitas dimulai dari:
1. Keluarga
Disinilah, peran orang tua dan keluarga sangat menentukan karena anak-anak ada di negara ini, lahir di negara ini dari dua insan yang berbeda lalu memutuskan hidup bersama dan menjadi keluarga kecil. Orang tua harus tetap memberikan pendidikan yang cukup bagi anak-anaknya. Pendidikan disini tidak serta merta soal akademis saja, tapi dari segi perilaku, kebiasaan, tata cara, akhlak, dan sebagainya. Keluarga memang lingkup kecil namun jika tidak diperkokoh sangat fatal akibatnya. So, Orangtua dan keluarga tidak boleh acuh tak acuh. Jangan karena anaknya sudah disekolahkan, lalu melepaskan tanggungjawabnya.
2. Tenaga pendidik
Tenaga pendidik biasanya adalah guru atau dosen. Dan sudah pasti seorang tenaga pendidik adalah memberi pengajaran. Tugasnya juga tidak beda jauh dari point pertama.
3. Lingkungan
Lingkungan menjadi pengaruh cukup signifikan dari gaya hidup anak-anak. Karena itu lingkungan harus memberikan konstribusi positif agar karakter anak-anak yang baik tidak luntur.
4. Pemerintah
Sudah seharusnya pemerintah mulai menelaah lebih jauh dengan hati nurani terhadap hal-hal negatif di negara ini. Seperti pergaulan bebas, narkoba, alkohol, rokok, dan sebagainya. Kalau saja ini ditindak lebih tegas, tentu semakin minim dampaknya.
Kesimpulannya:
Baik keluarga, tenaga pendidik, lingkungan dan pemerintah merupakan contoh atau teladan bagi anak-anak Indonesia. Karena itu, kita butuh kerja sama yang efektif untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang kompeten. Kompeten bukan saja dari segi akademis namun juga karakter. Mari, kita bersatu hati, satukan visi, untuk Indonesia yang lebih baik.
Demikanlah pendapat saya. Terima kasih.
Senin, 19 Agustus 2013
Praise the Lord
Sejak
bangun pagi lagu ini tergiang terus, entah kenapa. Namun satu yang aku
tangkep adalah Terus pujilah Tuhan! Puji Dia setiap saat, setiap waktu.
Sbab Tuhan Yesus Maha Besar, termasuk segala persoalan kita. Tetap
percaya sungguh -sungguh dan bersyukur =))
Yuck kita nyanyikan pujian ini dengan iman :D
Tuhan raja maha besar
Mari datang menyembah Dia
Dia pencipta dunia ini
Dia membentuk gunung-gunung
Kehadirat-Nya datanglah
Nyanyi besyukur pada-Nya
Dengan bersuka, bernyanyilah
Dia batu kes'lamatan, puji Dia
Tuhan raja maha besar
Yuck kita nyanyikan pujian ini dengan iman :D
Tuhan raja maha besar
Mari datang menyembah Dia
Dia pencipta dunia ini
Dia membentuk gunung-gunung
Kehadirat-Nya datanglah
Nyanyi besyukur pada-Nya
Dengan bersuka, bernyanyilah
Dia batu kes'lamatan, puji Dia
Tuhan raja maha besar
Minggu, 18 Agustus 2013
Percaya
Hai, hai, para pembaca blogger ..
I’m come back.
Hihihi^^
Sekmen kali ini
Jessica mau kesaksian, berbagi sharring gitu deh.. hehehe..
Yuck merapat
adik-adik, kakak-kakak, om, tante, nyaaakkk, babe, tak terbatas umur dah :D
Cekidot..
Ujian
yang paling berat adalah yang kita temui setelah lulus ujian sekolah, yang kita
sebut 'kehidupan.' - Mario Teguh
Sebagian dari teman-teman yang taun ini lulus sudah
merancangkan ia akan kuliah ataukah bekerja? Kalau memilih kuliah, sudah ada
yang mengikuti berbagi tes ujian masuk dan yang memilih kerja pasti sudah
cari-cari lowongan pekerjaan. Hal yang sama juga aku rasakan. Kuliah atau
bekerja? Dan pilihan saya adalah bekerja sama seperti ikrar awal masuk SMK.
Namun, pilihan yang aku buat tidaklah semudah yang terbanyangkan. Dan disinilah
aku mulai merasakan apa itu ‘kehidupan’.
Setelah dinyatakan lulus pada 24 Mei 2013 lalu,
keyakinanku mulai goyah. Tiba-tiba saja aku ingin kuliah. Muncul kerinduan
untuk kuliah karena setetes air di tengah kekeringan itu. Galau nih ceritanya
mau tetap lanjutin pilihan pertama atau pindah ke pilihan kedua? Doalah dan jawabannyaaa... LANJUTKAN!(red.pilihan
pertama) Oke, tapi masalahnya gak sampai disitu aja. Aku mulai nanya dan minta
Tuhan dimana tempat terbaik itu?
Terus keluarga merekomendasikan aku untuk melamar
disalah satu bank. Jujur, dari awal direkomendasikan rasanya kok gak tertarik
yaa? Hati tuh kaya gak rela gitu. Cukup bergumul dan minta Tuhan kuatkan dan
teguhkan. Sampai akhinya aku mencoba me‘iya’kan kemauan keluargaku walau berat
hati juga sich (hehehe). Disamping aku menunggu panggilan interview di bank
tersebut, aku juga menaruh lamaran di tempat lain. Sampai satu minggu sebelum
lebaran, aku dapat panggilan interview di bank. Setelah terima telepon, aku
malah gundah gulana, gak nyaman, cius deh. Sementara tampak jelas keyakinan
keluargaku aku pasti diterima disana.
Malamnya, Cuma bisa nangis dalam doa. Entah apa yang
aku tangisi. Doaku Cuma minta yang terbaik, yang sesuai dengan tujuan Tuhan
dalam hidupku. Besoknya aku jalanin interview itu dengan sebekal wejangan dari
keluargaku. Jam demi jam aku lalui, namaku
disebut, interview dan hasilnyaaaaaa “Maaf, kamu masih belum memenuhi
persyaratan kami” keluar ruangan>> LEGA. Lalu, ku kabari keluarga kalau
ternyata aku gak lolos. Sampai dirumah , suasana jadi agak beda gitu, tegang,
mencekam mungkin, dan berbagai pertanyaan muncul layaknya aku ini seorang
narapidana.
Jauuuuhhhhh dari
mereka pahami, aku justru mengalami sukacita luar biasa. Loh kok bisa? Jelas,
karena dari peristiwa itu aku belajar sesuatu lagi. Dan 3 hal ini yang aku
dapat:
1.
Apa
yang sempurna bagi manusia belum tentu sempurna buat Tuhan
2. Bukan tanpa alasan Tuhan izinkan kita ada dimana
kita berada sekarang. Pertanyaannya: kamu mau tetap kejar alasan itu atau
berpesta ria dengan hidupmu sendiri?
3.
Tuhan
Yesus adalah Allah yang tidak pernah salah menetapkan tujuan di hidup kita.
Sukacitaku penuh
ketika Tuhan kirim ‘malaikat tanpa sayap’ dan Quotes dari radio yang tak
sengaja aku dengar. Baca kisahnya disini. Benar-benar luar biasa!
Sayangnya, sampai
saat ini masih ada sisa-sisa ‘kegelisahan’ keluargaku yang membuatku jadi agak
tertekan. Aku pahami, mereka kecewa karena aku gak lolos ditempat itu. Iya, aku
tau gak ada satu pun keluarga, apalagi orang tua yang tak menginginkan yang
terbaik bagi anaknya. Anjuran mereka kesana, aku tau karena salah satunya cukup
‘menjanjikan’ masa depan. Tapi balik lagi, banyak rancangan di hati manusia
tapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana. Yaa.. Mungkin mereka belum cukup
lapang menerimanya.
Rasa tertekan itu
hampir buat aku frustasi karena massiiiihhh aja dibahas di sela-sela waktu
lain. Aku malah bingung dan aneh sendiri, aku yang ngejalanin aja gak ngerasa
nyesel tapi kenapa mereka nyesel? Dan Puji Tuhan, Dia masih dengar doaku, Tuhan
Yesus menolong aku dari rasa tertekan yang ‘menghantui’ dengan rhema yang aku
dapat sewaktu ibadah youth.
Hari itu ayat
yang dibukakan adalah Wahyu 3:7-13. Ketika aku baca ayat ke 7, Tuhan ingatkan
aku dengan satu lagu..
Segala
perkaraku ku serahkan padaMu
Allah pembelaku
Segala kuatirku ku taruh dikakiMu
Allah Pem’liharaku
Reff:
Bila Kau yang membuka pintu
Tak ada satupun dapat menutupnya
Bila Kau yang mengangkat aku
Tiada yang dapat merendahkanku.
Allah pembelaku
Segala kuatirku ku taruh dikakiMu
Allah Pem’liharaku
Reff:
Bila Kau yang membuka pintu
Tak ada satupun dapat menutupnya
Bila Kau yang mengangkat aku
Tiada yang dapat merendahkanku.
Pernah dengar kan
sodara-sodara? Kalau ada yang belum pernah dengar monggo di download judulnya
Bila Kau Yang Membuka Pintu.Hihihi^^
WaktuNya bukanlah waktu kita. Just Believe!
Dan bukan sekedar percaya tapi SUNGGUH-SUNGGUH percaya. Itu loch yang Tuhan
mau.
Sungguh-sungguh
disini bicara kualitas. Tuhan ingatkan dan mau untuk aku dan kita semua memiliki kualitas
tersebut. Berapa sering kita berkata: “I Believe in You” Tapi nyatanya
Cuma ada di bibir aja. Tuhan seperti bertanya cukup keras “Dimana hati
kamu?” Tuhan rindu kita percaya dengan hati, iman, dan penuh ucapan syukur.
Yuk kita
renungkan ini dan tanya pada diri masing-masing, sudah sejauh mana kualitas
percaya kita sama Tuhan? Apakah hati kita sepenuhnya bergantung pada Yesus?
Hari ini kita sama-sama belajar untuk menjadi orang-orang yang bukan sekedar
berkuantitas tapi juga berkualitas.
“Hidup itu seperti tas yang kita jinjing.
Jika kamu kuat, tas yang berat terasa ringan. Jika kamu lemah, tas yang ringan
itu akan terasa berat”
Sekian kesaksian
dan sharring dari Jessica. Sampai berjumpa di episode selanjutnya.
Jesus Bless You
=))
Langganan:
Postingan (Atom)