“Rasa syukur adalah kunci utama kebahagiaan yang ada di tangan kita karena jika kita tidak bersyukur, sebanyak apa pun yang kita miliki, kita tidak akan bahagia karena kita akan selalu menginginkan hal lain atau lebih banyak lagi”-Brother David Steindl-Rast
Kendatinya, mengucap syukur menjadi momok yang sulit
ditengah-tengah keadaan yang semakin rumit dan berbagai tuntutan dan tantangan.
Bahkan parahnya, rasa syukur itu menjadi luput akibat banyaknya ambisi yang
kita tanamkan di hati dan pikiran kita. So, you must change your mindset!
Apa sich mindset itu?
Menurut Ensiklopedia Encarta, adalah
kepercayaan-kepercayaan yang mempengaruhi sikap seseorang; sekumpulan
kepercayaan atau suatu cara berfikir yang menentukan perilaku dan pandangan,
sikap, dan masa depan seseorang; sikap mental tertentu atau watak yang
menentukan respons dan pemaknaan seseorang terhadap suatu situasi. Dari
definisi diatas jelas bahwa mindset sebenarnya adalah kepercayaan. Pertanyaan
selanjutnya, “Apakah kepercayaan itu?” Kepercayaan sebenarnya adalah ide yang
mendapat persetujuan. Titik. Tidak lebih, tidak kurang.
Mindset tidak bisa diajar, ditranfer, diberikan,
atau didapatkan hanya melalui pelatihan, coaching, mentoring, atau sekedar
membaca buku. Mindset adalah sesuatu yang harus kita pilih dengan
hati-hati, sesuai dengan tujuan hidup kita, dan kita tumbuh kembangkan dengan
penuh kesadaran dan berkelanjutan. Kalau boleh saya sederhanakan,
mindset berarti motivasi.
Indonesia telah menginjak usianya ke 68. Usia yang
tidak muda lagi bukan? Namun, korupsi, kemiskinan, masalah pendidikan, ekonomi,
dll menjadi problematika yang tak kunjung menemukan titik temunya. Miris! Namun,
kali ini kita tidak sedang membicarakan siapa yang salah dan benar. Ibu Pertiwi
ini adalah milik kita dan kita memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga
Tanah Air tercinta. Bagaimana kita menjaganya?
Sederhana, mengoreksi kembali setiap pemikiran,
mindset atau motivasi kita. Karena apa yang kita kerjakan atau lakukan pasti
berasal dari hati dan pemikiran kita. Kalau mindset kita adalah sukses itu
diukur dari materi, maka keseharian kita akan bergerak untuk mencari uang,uang,
dan uang. Jika motivasi kita mendapat juara umum di sekolah supaya di
puji-puji, dibanggakan oleh orang lain, supaya terlihat hebat, maka standar
hidup kita ‘menjadi apa kata orang’. Ini juga bicara tentang pembahasan
sebelumnya>>> Benih
So, sejauh mana mindset yang kita tanam dalam hidup
kita? Motivasi apa yang selama ini kita pakai untuk membangun kehidupan kita?
Membangun negara ini? Indonesia akan tetap menjadi negara berkembang jika kita
tak peduli dengan dasar yang kita bangun di keseharian kita.
Dirgahayu Republik Indonesia ke 68, biar Indonesia
semakin jaya bukan saja dari segi KUANTITAS
namun KUALITAS. Indonesia penuh
kemuliaan Tuhan. God Bless Indonesia! <3 <3 <3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar