"Pikirkanlah perkara yang di atas bukan yang di bumi"
Beberapa hari lalu, aku dapat pemberitahuan kalau artikel aku berhasil lahir ke dunia.
"Artikel yang mana ya ? "
Setelah aku buka link yang dikasih, aku baru ingat artikel itu.
"Puji Tuhan, Thanks God buat kadonya"
Jadi di waktu itu...
Aku suka baca artikel-artikel di salah satu media namanya Hipwee. Isinya dekat dengan kehidupan anak-anak muda. Sampai suatu hari, Hipwee membuat satu inovasi dimana pembaca bisa turut ambil bagian jadi penulis. Hipwee menyediakan template di dalam websitenya. Caranya cukup mudah, hanya perlu login menggunakan akun Facebook, kita bisa belajar berbagi melalui tulisan.
Di hari berbeda setelah kemunculan inovasi..
Aku kepikiran memasukkan salah satu artikel yang aku buat. Walau awalnya pesimis, akhirnya nekad aja post artikel itu.
Setelah di post, artikel gak bisa langsung muncul di websitenya. Ada editor Hipwee yang harus approve tulisan aku.
Hari pertama setelah post..
Gak muncul.
hari kedua
Gak muncul
Hari ketiga
Masih gak muncul
Seminggu, dua minggu, sampai sebulan
Tidak ada tanda-tanda tulisan aku di approve.
"Mungkin tulisan aku belum tepat. Ya sudahlah" kata ku menghibur diri.
Kesibukan dan berbagai proses yang harus aku tempuh, membuatku lupa dengan artikel itu.
Akhirnya...
Bangkit lagi setelah ratusan hari bersembunyi di dalam kesunyian.
***
Lahirnya tulisan aku ke media yang memiliki 14 juta pembaca,
Tuhan seperti bilang gini :
"Nak, Aku tetap disini Bersamamu"
"Jangan menyerah. Selesaikanlah"
Hari-hari ini aku harus jalanin proses yang bombastis banget. Mengalami satu fase hidup yang secara manusiawi apalagi umur aku yang masih segini mustahil bisa lalui.
Di proses itu memang gak enak. Bahkan ekstrimnya jadi paling hina banget (udah paling pake banget kan). Sebagai manusia yang belum sempurna, adakalanya pengen lari, tinggalin proses itu. Tapi Tuhan sangat sayang sama aku.
Tiba-tiba Tuhan lahirkan artikel yang aku lupakan.
Tiba-tiba Tuhan biarkan aku menerima pemberitahuan itu.
Tiba-tiba Tuhan kasih 'senyum' di antaranya.
***
Aku percaya kemunculan artikel aku bukan suatu kebetulan. Aku percaya Tuhan biarkan menunda tulisan itu untuk satu tujuan-Nya.
Satu hal, kalau Tuhan masih mau memproses kita, itu karena Tuhan sayang banget sama kita. Proses membuat kita belajar semakin serupa gambaran-Nya.
Aku dikasih pengertian, proses itu ibarat bungkus kado, tugas kita hanya membuka bungkus kado itu. Setelah berhasil, kita pasti dapatkan hadiah istimewanya.
Hadiah istimewa yang akan kita dapatkan tergantung dari cara kita membuka bungkusnya.
Yang paling penting adalah hati kita tetap tertuju kepada Tuhan. Tetap menggantungkan pengharapan kita kepada Sang Sumber kehidupan.
Kerjakan apapun yang Tuhan percayakan di dalam kehidupan kita dengan sungguh hati, sampai Tuhan bilang : "It Is Finished".
***
Bagi yang belum mengujungi kelahiran artikel saya, silakan mampir kesini.
#ShareHISstory