Rabu, 08 Mei 2013

Setetes Air Ditengah Kekeringan(1)



Sekilas tentang TaMu
 Perkenalanku bermula dari sebuah event bertajuk ‘KLASIK’  Kelas Jurnalistik dan Fotografi yang diselenggarakan 22 Sepetember 2012 silam. Ini adalah wadah dimana kita bisa belajar dan menyalurkan ide dan talenta kita lewat deretan kata. Dari ‘KLASIK’ lah, tanpa diduga cerpen perdanaku rampung di media.Waoh! itu sungguh anugrah yang tidak pernah aku mimpikan sebelumnnya.


Tanah yang subur
Hari demi hari aku lewati dengan sisa-sisa kekuatan yang ada. Terus bertahan dan mencari. Hingga disatu titik aku benar-benar tidak berdaya dan saat itu aku hanya menginginkan tanah yang subur. Tanah yang memang Tuhan kehendaki. Tanah yang memang aku rindukan sejak adanya ‘waktu berkata’. Dan Tuhan jawab kerinduanku, walau butuh waktu yang lama, tetapi tepat dan indah pada waktun-Nya.


Mimpi
Suatu malam, waktu yang paling tepat buat mengistirahatkan diri dari segudang aktivitas yang kita lakukan seharian. Saatnya bobo... J dalam bobo kala itu ada penghias malam bernama mimpi dengan nama lain bunga tidur. Entah awalnya mimpi apa, namun ada satu kalimat yang terdegar jelas sampai diulang. “Aku dapat dari Amsal 16”, “Aku dapat dari Amsal 16:1-16”, “Aku dapat dari Amsal 16”. Pokoknya aku dengar jelas banget kata Amsal 16 dan akhirnya aku terbangun. Sungguh  mimpi itu mengejutkan sekali dan hati ini tergugah untuk membaca ada apa dengan Amsal 16. Ketika membaca, aku sempat terhenti di ayat 4 nya karena masih kurang mengerti akhirnya aku lanjutkan membaca.

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar