“Gonta ganti pacar itu dosa atau gak ? Beri alasannya.”
Pertanyaan menarik di pagi ini muncul di benak dan mencoba membaca serta mendengarkan pendapat teman-teman lewat insta story yang lagi hitz itu (pengguna setia Instragam pasti tau)
Dan ini beberapa jawaban dari teman-teman yang masuk :
“Enggak. Asalkan alasan putus yang jelas. Kalau Cuma ganti karena udah gak pas di hati ya ga dosa. Tapi usahakan tetap setia.”
“Secara gak langsung gonta-ganti pacar sih ngajarin untuk hidup tidak setia. Kira-kira kalau gak setia itu dosa atau gak ?
“Dosa. Karena kalau gonta ganti berarti dia belum siap untuk hubungan serius (hanya main-main) dan mudah jatuh dalam sex.”
“Dosa sih nggak kak.. Mungkin mereka masih mencari, tapi lebih baik nggak usah ganti-ganti pacar sih. Mencari dalam Tuhan lebih baik J”
“ Bukan ke dosa atau gak, tapi sebagai orang Kristiani kia harus bijak dalam mengambil keputusan.”
“Gak tuh kak, kan gak ada larangannya. Selama itu jalan buat cari jodoh ya its okay kak”
“Dosa gak yaaa…. Hmmmmmm”
Dari berbagai jawaban teman-teman yang sudah mau share bareng, aku mendapatkan kesimpulan seperti ini :
1. Dasar dari cinta
2. Tujuan pacaran dan menikah
3. Fondasi yang dibangun
Kalau ditanya pendapat sendiri, gonta-ganti pacar itu dosa atau gak ?
Aku sangat tegas menjawab DOSA. Kenapa ?
1. Belum siap pacaran
2. Tidak dewasa
3. Tidak bertanggungjawab
4. Menyebabkan terbukanya luka batin
5. Ada yang salah dengan gambar dirinya
***
Aku cerita sedikit pengalaman aku ..
Waktu dulu, aku suka sama seseorang. Kita ada di lingkungan yang sama sempat terlibat proyek bareng. Kita sahabatan. Sikap-sikap dia seperti menunjukkan ada perasaan seperti yang aku rasain. Suatu hari, terdengarlah kalau dia menjalin hubungan dengan temanku sendiri. Ada perasaan sakit yang gak bisa dijelaskan. Intinya di PHP-in. Kalian tau akibat sakit itu kaya gimana ? Aku menjadi seseorang yang bukan diriku, menjadi pribadi yang insecure. Ingat, status saya belum pacaran loch sama dia. Karena aku bukan tipe orang yang cepat move on, maka perkara move on jadi yang paling sulit buat aku. Berbagai masukan dari teman-teman datang, ada yang bilang :
“Udah lupain aja”
“ Kenapa masih ngarep sama dia?”
“Cari yang lain.”
Bahkan ada yang berusaha untuk menjodohkanku dengan yang lain (Zaman Siti Nurbaya banget).
Pendapat mereka gak ada yang ‘mempan’ sama aku (sempet mencoba saran mereka). Yang aku lakukan hanya berdoa dan berdoa sama Tuhan. Tanya bagaimana perasaan ini ? Tanya dia jodohku bukan ? Cerita betapa sakitnya di PHP-in terus, dan ingin move on tapi gak mau kaya teman-teman, hanya menutupi luka mereka. Di tengah-tengah masih menyanyangi dan susah move on, aku ,membuat komitmen hanya sekali pacaran untuk menikah. List kriteria calon pasangan hidup aku buat dan belajar untuk mendoakan pasangan hidupku (entah siapa dia nantinya).
Waktu terus berlalu, tidak terasa sudah memasuki tahun ke-7 dan di tahun Inilah Tuhan jawab semua doa aku dari kisah cinta cukup menguras energi ini. Aku deklarasikan untuk benar-benar move on darinya dengan damai sejahterah. Tidak ada kesedihan, tidak ada luka, tidak ada tangisan (kalau ada itu tangis bahagia), dan mampu beryukur dengan semua perjalanannya. Akhirnya, aku pun bahagia dengan pilihan hidupku sendiri. Memegang komitmen yang sama sampai bertemu pasangan hidup yang Tuhan restukan.
***
Membicarakan tentang cinta memang kompleks, gak jarang ada pro dan kontranya. Terlepas dari semua itu cinta tetap anugerah yang Tuhan berikan kepada kita. Pelajaran yang mau aku bagikan sama kalian adalah :
1. Jadilah utuh di dalam Tuhan.
Dalam diri kita sudah sehat. Gak ada luka, gak ada motivasi-motivasi yang salah dalam membangun hubungan.
2. Kejar dan hiduplah dalam destiny yang sudah Tuhan tetapkan dalam hidupmu.
3. Upgrade dirimu semakin baik dari hari ke hari. Perluas pergaulan yang membangun.
4. Berdoa, minta tuntunan Tuhan, meminta tanda.
5. Uji setiap tanda-tanda yang diberikan.
6. Sabar menunggu jawaban Tuhan.
***
Kalau sekarang diizinkan pacaran dan membangun sebuah hubungan itu karena campur tangan Tuhan. Dan tetap ingat, selama pacaran/menjalin hubungan tetap libatkan Tuhan di dalamnya. Karena hanya Tuhan Yesus yang mampu membuat hubungan kita tetap kokoh. Ingat batasan-batasan dalam berpacaran. Bekerjasama untuk Visi dan Misi-Nya.
"Jodoh itu Tuhan yang menuntun, manusia yang bertanggungjawab"