Tahun 2014.
Tahun dimana sejarah penting tertulis di bangsa kita, Indonesia. Sejarah yang akan menentukan masa depan Indonesia. Terbagi atas dua bagian :
1. Pemilihan legislatif
2. Pemilihan presiden
Rabu, 9 April 2014 menjadi hari yang ditentukan oleh pemerintah sebagai 'hari baik' untuk melakukan pemilu legislatif.
Pemerintah dan kawan-kawannya begitu antusias menyiapkan yang terbaik untuk pemilu tahun ini. Lalu, bagaimana dengan kita ?
Sayang,
Dari miliaran jiwa di negara kita masih saja ada yang tak mau tahu tentang pemilu.
"Ngapain besok nyoblos ?"
"Nyoblos gak nyoblos tetap saja tak ada perubahan, jadi untuk apa nyoblos ?"
"Lumayan besok libur bisa jalan-jalan atau tidur seharian"
"Bukan pemilihan presiden kan ?"
Dan masih banyak pernyataan-pernyataan lainnya.
Kita semua menginginkan Indonesia yang lebih baik, Indonesia maju, Indonesia tentram dan damai. Kita semua memimpikan hal itu. Sekarang yang menjadi pertanyaannya :
"Kenapa kita masih acuh tak acuh terhadap pemilu ?"
"Kenapa kita menganggap sepele pemilu ?"
Saya pahami, mungkin kita terlalu kecewa dengan banyak isu negatif tentang politik. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin, korupsi, popularitas, dll. Nah, disinilah kita belajar mengubah arah pandang kita yang tidak hanya tertuju satu arah, satu situasi.
Saya sebagai warga negara Indonesia juga kecewa terhadap kenyataan demi kenyataan yang terjadi di dunia politik. Namun, saya belajar bahwa moment pemilu ini adalah saat dimana saya memiliki kesempatan besar untuk meapresiasikan hak suara yang sudah diberikan cuma-cuma oleh bangsa kita, terlebih dari Tuhan.
"Terlepas dari 'isu' kecurangan pemilu, saya belajar memperjuangkan hak suara saya"
Bagi saya, hak suara adalah anugrah sekaligus mandat yang negara berikan (dari Tuhan) yang harus kita kerjakan. Saya percaya, pemerintah membuat satu hari libur nasional bukan tanpa alasan. Dan saya yakini alasan paling utama (terlepas motivasi buruknya) adalah mengajak kita belajar bertanggung jawab dengan negara sendiri.
Indonesia bukan terdiri dari satu bagian. Indonesia terdiri dari banyak bagian dan setiap bagian saling bergantungan. Artinya apa ? Dibutuhkan kerja sama agar kebaikan-kebaikan di Indonesia terwujud. Tidak bisa hanya pemerintah atau kita saja.
"Hidup itu terbangun dari hal-hal kecil"
Sadar atau tidak, alam bawah sadar kita mengatur pola pikir untuk mengejar hal-hal besar. Hal-hal yang terlihat. Jika di pahami lebih lanjut, sesungguhnya hidup kita berasal dari sesuatu yang kecil (baca:benih) yang di rawat, di perhatikan, hingga tumbuh menjadi sesuatu yang besar (baca: manusia). Seandainya di masa itu (baca: kehamilan) seseorang tidak mau memperhatikannya, tidak mungkin kan ada kita (manusia) sekarang ?
Begitu juga dengan menyuarakan hak suara atau nyoblos. Pekerjaan itu memang tak terlihat, tidak besar, namun kalau kita mau belajar memperhatikan maka kita sedang mempersiapkan kebaikan di masa yang akan datang. Nyoblos memang hal kecil, tetapi pengaruhnya besar.
Saya terlalu yakin, saat kita mengerjakan apa yang menjadi bagian kita dengan motivasi yang benar dan tulus, maka pekerjaan itu tidak akan sia-sia.
Jangan cuma janji tapi bukti.
Yuck nyoblos :D
Note:
Syarat menyuarakan suara :
1. Usia 17 tahun keatas
2. Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang berlaku
3. Mendaftarkan diri ke RT atau kelurahan sesuai domisili KTP Anda
4. Membawa kartu pemilihan ke TPS
5. Selamat menyoblos
(Jessica)