Malam ini aku belajar satu hal dari si 'bulan'. Kalau kalian perhatiin bulan itu ada di tengah-tengah langit yang gelap trus yang membedakan adalah cahayanya. Semua mata memandang cahaya tersebut. (yakan?) Semua orang terpesona dan tak pernah mikirin gelap di sekelilingnya. Ini mengigatkan aku tentang cara memandang. Akhir-akhir ini, cukup mikirin soal pekerjaan dan kuliah aku (mau dibawa kemana kalau kata lagu Armada). Setelah lulus dua bulan ini, masih belum ada kepastian bakal kerja dan kuliah dimana? Udah coba masukin lamaran pekerjaan di dua tempat dengan situasi yang berbeda. (ketika keinginanku dan keinginan orang lain berbeda) dan (ketika keyakinanku dan keyakinan orang lain berbeda). Kuliah? Mau pastinya. dan rasanya gak sabar pengen kuliah. (awal masuk SMK, jujur gak sesemangat ini kepengen kuliah. Tapi semenjak ada TaMu berubah semuanya. Yaa.. walaupun sekarang dia udah lebih bahagia di Surga :')). Dirundung kegalauan sich sebenernya (haha). Nah, semua persoalan yang ada itu seperti langit yang gelap di sekeliling bulan tadi dan bulan beserta cahayanya adalah Tuhan Yesus yang menjamin kepastian. Tinggal, akunya ini mau tetep memandang bulan yang bercahaya atau langit yang gelap itu?
Dan bukan tanpa alasan kenapa setiap malam dan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan ada bulan yang setia bersinar di langit sana? Salah satu alasannya adalah, mengajari kita untuk tidak kehilangan fokus kepada Sang Pencipta, karena hanya disanalah kita akan temukan keindahan lain yang belum pernah kita lihat dan rasakan.
Ini ceritaku, apa ceritamu ? :)
Full Moon yang aku lihat malam ini