Apa kabar semuaaanyaaaa ?
Pasti baik-baik aja kan?
:D :D
Lama tidak bersentuhan dengan blog ini, bukan karena aku sedang ngambek. But... aku sedang diajak 'jalan-jalan' dalam sebuah perenungan dan bermain dengan ombak-ombak kehidupan yang datang silih berganti. (Senangnya.. masih selamat dalam permainan 'surfing' itu).
Belajar apa aja sich aku selama 'off'' dari blog ini?
1. God Is Able
Cerita ini bermula saat Tuhan izinkan kami (Keluarga besar GBI Metro Permata) mengadakan sebuah seminar, KKR, bertakjub Raising The Standard di SMK Yadika 4, Karang Tegah pada 9 November 2013. Aku mau cerita dari 'pengalaman' aku. Nama SMK Yadika 4 bukan hal asing bagiku. Kenapa? Secara sekolah itu alummni saya (Kebangetan sih kalo sampe gak kenal). Nah, di sekolah ini, setiap jumat selalu ada persekutuan doa atau Rokkris. Waktu aku masih sekolah disana, aku bersama beberapa temanku pernah punya usul untuk mengadakan semacam KKR atau seminar. Namun, sampai kami menyandang gelar alummni, 'cita-cita' kami belum terwujud. Nah, ketika aku mendapatkan kabar dari kabid youth kalo alummni aku akan mengadakan seminar, terkejut! Bahkan sampai hari 'H' aku masih gak percaya.
"Kalau Tuhan yang sudah turun tangan, kita hanya bisa tercengang-cengang melihat karya-Nya"
Aku sukacita banget. Kalo ingat zaman sekolah, rasanya mustahil bisa adakan seminar-seminar gitu. Jangankan seminar, pentas seni aja susahnya minta ampuuunnn. Apa yang mustahil bagi manusia, itu mungkin buat Tuhan. Ya, Tuhan sanggup!
2. Tidak sendiri
Satu titik, aku cukup merasakan berjuang seorang diri. Kepercayaan, beban, yang Tuhan kasih, itu harus aku jalanin sendiri. Aku mengharapkan ada 'malaikat' bersamaku, tapi kenyataannya bukan seperti yang aku harapkan. Secara manusiawi, udah gak kuat menanggungnya. Aku sampai bilang: "Tuhan, ini terlalu besar, aku gak sanggup harus tanggung sendiri". Dalam masa satu titik yang sulit untuk diterka, aku hanya diajak mengingat peristiwa RTS diatas, mengingatkan kalau Tuhan pasti sanggup. Satu lagi, bahwa sebenarnya aku tidak berjuang sendiri, ada Tuhan Yesus. Meski secara kasat mata sendiri, nyatanya memang tidak.
"Jika kita masih bisa tersenyum, itu bukti bahwa kita tidak berjuang sendiri dalam hidup ini :)"
3. Menjadi Pemenang Sejati
Beberapa hari yang lalu, aku mendengarkan renungan di salah satu channel radio. Nah, aku ringkas seperti dibawah ini:
"Saat dalam masalah pilihannya hanya dua, tetap semangat atau menyerah"
Bagaimana caranya tetap semangat ditengah-tengah masalah?
1. Miliki sikap hati yang benar
Jangan fokus dengan masalahnya, tapi pandang dan syukurilah berkat-berkat lain yg ada di hidup kita (bisa bernafas, tersenyum, tertawa, melakukan aktivitas)
2. Miliki pola pikir yang benar
Tanamkan pada diri kita bahwa setiap kejadian or masalah pasti ada maksud baik, ada tujuan Tuhan yang ingin digenapi dalam hidup kita. (tetap berfikir positif)
3. Miliki keyakinan atau iman yang benar
Perkatakan pada diri kita bahwa setiap masalah, ada jalan keluarnya dan kita keluar jadi pemenang.
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA, yang memberi kekuatan kepadaku"
#Lebih #dari #pemenang
Waktu denger renungan diatas, berasa dapat semangat baru dan peneguhan. Meski, pembahasan masalah yang dibawakan dalam renungan di radio itu berbeda dari apa yang aku alami, satu hal yang aku tangkap yaaaa menjadi PE-ME-NANG.
"Pemenang pengecut>> Memilih melintasi jalan lain saat menemukan bebatuan ditengah perlombaan."
"Pemenang sejati>> Memilih meneruskan perjalanan meski ada bebatuan yang menghalangi"
Kesimpulan dari semua pembelajaran episode kali ini adalah tentang janji Tuhan.
Kadangkala, kita mulai lelah dalam menantikan janji-janjiNya. Kita merasa, "kok gak kunjung datang", "Kenapa begini? Kenapa begitu?", Seolah, dibawa jauh dari impian atau janji yang diberikanNya. Dari sini, aku juga diingatkan tentang iman, tanpa iman orang tidak mungkin berkenan kepada Allah (Ibrani 11:6). Sederhananya, ora let labora.
Menutup cuap-cuap blog ini aku kutip satu kalimat :
"Ketika kita merasa Tuhan tidak melakukan apapun, maka pada saat itu DIA sedang melakukan yang terbaik"
God Bless you all,
"Jika kita masih bisa tersenyum, itu bukti bahwa kita tidak berjuang sendiri dalam hidup ini :)"
3. Menjadi Pemenang Sejati
Beberapa hari yang lalu, aku mendengarkan renungan di salah satu channel radio. Nah, aku ringkas seperti dibawah ini:
"Saat dalam masalah pilihannya hanya dua, tetap semangat atau menyerah"
Bagaimana caranya tetap semangat ditengah-tengah masalah?
1. Miliki sikap hati yang benar
Jangan fokus dengan masalahnya, tapi pandang dan syukurilah berkat-berkat lain yg ada di hidup kita (bisa bernafas, tersenyum, tertawa, melakukan aktivitas)
2. Miliki pola pikir yang benar
Tanamkan pada diri kita bahwa setiap kejadian or masalah pasti ada maksud baik, ada tujuan Tuhan yang ingin digenapi dalam hidup kita. (tetap berfikir positif)
3. Miliki keyakinan atau iman yang benar
Perkatakan pada diri kita bahwa setiap masalah, ada jalan keluarnya dan kita keluar jadi pemenang.
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA, yang memberi kekuatan kepadaku"
#Lebih #dari #pemenang
Waktu denger renungan diatas, berasa dapat semangat baru dan peneguhan. Meski, pembahasan masalah yang dibawakan dalam renungan di radio itu berbeda dari apa yang aku alami, satu hal yang aku tangkap yaaaa menjadi PE-ME-NANG.
"Pemenang pengecut>> Memilih melintasi jalan lain saat menemukan bebatuan ditengah perlombaan."
"Pemenang sejati>> Memilih meneruskan perjalanan meski ada bebatuan yang menghalangi"
Kesimpulan dari semua pembelajaran episode kali ini adalah tentang janji Tuhan.
Kadangkala, kita mulai lelah dalam menantikan janji-janjiNya. Kita merasa, "kok gak kunjung datang", "Kenapa begini? Kenapa begitu?", Seolah, dibawa jauh dari impian atau janji yang diberikanNya. Dari sini, aku juga diingatkan tentang iman, tanpa iman orang tidak mungkin berkenan kepada Allah (Ibrani 11:6). Sederhananya, ora let labora.
Menutup cuap-cuap blog ini aku kutip satu kalimat :
"Ketika kita merasa Tuhan tidak melakukan apapun, maka pada saat itu DIA sedang melakukan yang terbaik"
God Bless you all,
Jessica